Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30SPKI

Sosok Aipda KS Tubun, Perwira Polisi yang Ditembak Mati Pasukan G30SPKI, Dikenal Toleransi

Perwira Polisi bernama KS Tubun merupakan satu-satunya anggota Polisi yang meninggal saat peristiwa G30S/PKI 1965.

Editor: Rhendi Umar
Grafis tribunmanado.co.id
AIP KS Tubun - Pahlawan Revolusi 

Dalam tahun 1954, KS Tubun mendapat perintah untuk mengikuti pendidikan di Megamendung, Bogor selama tiga bulan.

Pada 1950-an, di beberapa daerah di Indonesia terjadi pemberontakan.

Pemberontakan DITIl (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Aceh meletus pada 1953.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Teungku Daud Beureuh.

Pemerintah terpaksa menumpasnya dengan mengerahkan kekuatan bersenjata.

Kesatuan-kesatuan Brimob pun ikut dikerahkan.

Pada 1955 KS Tubun mengikuti pasukannya yang mendapat tugas melakukan operasi militer terhadap DI/TII di daerah Aceh.

Tiga bulan lamanya ia bertugas di daerah ini.

Pengalaman itu adalah pengalaman pertama baginya dalam tugas tempur.

Belum lagi pemberontakan DI/TII selesai ditumpas, terjadi pula pemberontakan lain.

Pada 1958, golongan separatis mengumumkan berdirinya PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/ Perjuangan Semesta) di Sumatra Barat dan Sulawesi Utara.

PRRI/Permesta tidak mengakui pemerintah pusat di Jakarta.

Pemerintah terpaksa pula mengerahkan kekuatan bersenjata untuk menumpas pemberontakan tersebut.

Kekuatan Brimob pun kembali diikutsertakan, termasuk KS Tubun di dalamnya ikut melakukan operasi militer di daerah Sulawesi Utara.

Selama bertugas di Sumatra Barat, KS Tubun memperoleh pengalaman yang sangat berharga.

Sebagai seorang Katholik yang taat, ia bergaul akrab dengan umat Islam yang fanatik.

KS Tubun menyadari bahwa kerukunan beragama dapat diwujudkan di kalangan bangsa Indonesia.

Awal 1960-an ditandai dengan peristiwa besar di tanah air, yakni usaha membebaskan Irian Barat dari Penjajahan Belanda.

Usaha-usaha perundingan yang dilakukan pemerintah RI dengan Belanda pada waktu-waktu sebelumnya menemui kegagalan.

Tanggal 19 Desember 1961, pemerintah mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora).

Intinya ialah merebut Irian Barat dengan kekuatan senjata.

Kesatuan-kesatuan tempur dikirim ke Irian Barat untuk melakukan tugas-tugas tempur.

Begitu pula halnya dengan kesatuan Brimob yang sudah berpengalaman dalam berbagai pertempuran.

KS Tubun juga ikut dalam tugas membebaskan Irian Barat.

Akhimya Belanda bersedia berunding dan menyerahkan Irian Barat kepada Indo­nesia sekalipun secara resmi Irian Barat sudah menjadi wilayah RI, namun keamanan di daerah tersebut masih rawan.

Kelompok yang pro Belanda mencoba melancarkan pemberontakan.

Untuk menumpasnya pemerintah terpaksa mengerahkan pasukan bersenjata.

Dalam rangka menumpas pemberontakan ini, KS Tubun mendapat tugas selama 10 bulan.

Pada waktu itu, pangkatnya sudah naik menjadi Brigadir Polisi (Sersan Polisi).

Kenaikan pangkat itu diterimanya bulan November 1963.

Selesai menjalankan tugas di Irian Barat, KS Tubun dikembalikan ke induk pasukannya di Kedung Halang, Bogor.

Sejak awal 1965, KS Tubun tidak pernah lagi mendapat tugas ke luar daerah.

Tetapi keberanian yang diperlihatkannya dalam tugas-tugas tempur menarik perhatian atasannya.

Karena itu, mulai April a965 ia mendapat kehormatan menjadi anggota pasukan pengawal kediaman Wakil Perdana Menteri, Johannes Leimena.

Pada waktu itu, ia bertempat tinggal di Kedung Halang, sedangkan tempat tugasnya di Jakarta.

Karena itu, ia selalu bolak-balik antara Kedung Halang dan Jakarta.

Tugas itu dilaksanakannya sampai ia meninggal akibat ditembak oleh pasukan penculik G30S. (5)

Ketika sedang tidur di pos jaga, dua orang pasukan penculik menghampiri pos dan membangunkan KS Tubun.

Saat itu, KS Tubun mengira sedang diganggu oleh teman-temannya.

Namun pasukan penculik tersebut kemudian menendang KS Tubun hingga akhirnya ia terbangun dan menyadari kalau yang mengganggu bukanlah kawannya.

Karel kemudian berkelahi dengan para pasukan penculik itu.

Namun karena melawan delapam orang, KS Tubun akhirnya tumbang dan ditembak hingga membuatnya meninggal dunia. (6) (TribunnewsWiki.com)

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

5 Orang Tewas Akibat Kebakaran, Kakek yang Sempat Selamat Kembali Masuk saat Dengar Suara Cucunya

22 Tewas Termasuk Taruna Militer dalam Kecelakaan Pesawat AU di Ukraina

Viral Video Detik-detik Peristiwa G30S/PKI, Salah Satu Pelaku Pembunuhan Jenderal Terungkap

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved