Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

27 September 1931, Jakob Oetama Lahir, Sosok Sederhana yang Mengawali Karier Sebagai Guru

Dikutip dari buku Syukur Tiada Akhir, Lahir dengan nama asli Jakobus Oetama. Ayahnya merupakan seorang guru Sekolah Rakyat yang selalu berpindah tugas

Editor: Rizali Posumah
KOMPAS
Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia. Beliau adalah pengusaha media dan seorang jurnalis yang memulai kariernya sebagai guru. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini pada tanggal 27 September 1931, Jakob Oetama yang merupakan salah satu pendiri Kompas Gramedia lahir.

Ia adalah putra pertama dari 13 bersaudara pasangan Raymundus Josef Sandiya Brotosoesiswo dan Margaretha Kartonah. Jakob lahir di Borobudur, Magelang

Bagi seorang Jakob Oetama, hidup tidak hanya dimaknai sebagai serangkaian kebetulan.

Iman menjadikan Jakob percaya bahwa hidup adalah skenario penyelenggaraan Allah, providentia Dei.

Berbagai peristiwa yang terjadi itulah yang membentuk karakter sederhana dan kerendahan hati seorang Jakob Oetama dalam menjalani berbagai peran kehidupan.

Dikutip dari buku Syukur Tiada Akhir, Lahir dengan nama asli Jakobus Oetama.

Ayahnya merupakan seorang guru Sekolah Rakyat yang selalu berpindah tugas.

Jacob Oetama, pendiri Kompas Gramedia. Sosok yang dikenal sederhana dan mengutamakan kejujuran serta integritas.
Jacob Oetama, pendiri Kompas Gramedia. Sosok yang dikenal sederhana dan mengutamakan kejujuran serta integritas. (KOMPAS)

Profesi ayahnya pula yang menjadi pilihan Jakob setelah memutuskan untuk tak melanjutkan cita-cita awalnya, menjadi pastor.

Usai lulus seminari menengah, sekolah calon pastor setingkat SMA, Jakob memang sempat melanjutkan ke seminari tinggi.

Namun, dia menjalani pendidikan di seminari tinggi hanya sekitar tiga bulan.

Setelah itu, Jakob pergi ke Jakarta untuk menjadi guru seperti ayahnya.

Kepergian Jakob ke Jakarta dilakukan atas bimbingan ayahnya.

Jakob diminta untuk menemui kerabat ayahnya yang bernama Yohanes Yosep Supatmo pada 1952.

Supatmo bukan guru, tapi baru saja mendirikan Yayasan Pendidikan Budaya yang mengelola sekolah-sekolah budaya.

Jakob mendapat pekerjaan, tapi bukan di sekolah yang dikelola Supatmo.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved