Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tour de Celebes, ARCI Manado Susuri Ribuan Kilometer Sambil Nikmati Objek Wisata di Sulawesi

Tour de Celebes yang diikuti perwakilan ARCI membawa semangat untuk mengenalkan dan membangkitkan destinasi-destinasi wisata di Pulau Sulawesi

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Finneke Wolajan
Istimewa/Bold Riders Manado
Aerox 155 Riders Club Indonesia (ARCI) Manado menyusuri Sulawesi sambil mengeksplorasi objek wisata alam saat menggelar Tour de Celebes pada 15 Agustus hingga 11 September 2020 lalu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Komunitas Aerox 155 Riders Club Indonesia (ARCI) Manado sukses menggelar Tour de Celebes pada 15 Agustus hingga 11 September 2020 lalu.

Tour de Celebes yang diikuti perwakilan  ARCI membawa semangat untuk mengenalkan dan membangkitkan destinasi-destinasi wisata di Pulau Sulawesi.

Selama hampir satu bulan melakukan touring ribuan kilometer dengan melintasi 6 provinsi di Pulau Sulawesi, ARCI Manado yang tergabung dalam Bold Riders Manado ini juga mengunjungi belasan destinasi wisata.

Ramdan Qusairi Latar dari divisi touring ARCI Manado mengatakan Tour de Celebes ini diikuti lima member dengan mengendarai tiga motor.

Tak sekadar touring, mereka juga mengeksplorasi tempat-tempat wisata di Mamuju, Tana Toraja, Kolaka, dan Kendari.

Menurutnya, sejatinya kalau sekadar touring mungkin dalam waktu dua minggu sudah kembali ke Manado. 

"Tetapi touring ini sekalian sambil wisata, jadi lebih santai. Tujuannya adalah kami bisa lebih mengenal tempat-tempat wisata sekaligus membangkitkan kembali destinasi wisata yang lama tak dikunjungi atau yang terdampak COVID-19,” tutur pria yang akrab disapa Allan, Senin (21/09/2020).

Allan menambahkan destinasi wisata pertama yang dikunjungi dalam touring ini adalah Pantai Manakarra, yang berada di Mamuju.

Selain keindahannya, Pantai Manakarra juga dikenal karena terdapat gong perdamaian yang menjadi menjadi salah satu ikon wisata di Sulawesi Barat.

Selanjutnya, destinasi wisata yang menjadi lokasi pemberhentian ARCI Manado di Tana Toraja lebih variatif.

Di sana, ARCI Manado yang tergabung dalam Bold Riders Manado ini menyinggahi beberapa destinasi wisata diantaranya Patung Yesus Memberkati, Kambira Baby Grave, Kuburan Batu Lemo, Kete Kesu, Kuburan Londa, Pango-Pango Makale, dan Kampung Lolai.

Para member ARCI Manado juga sempat mengikuti upacara adat orang meninggal di Rante Pau.

Selain membangkitkan tempat-tempat wisata, kehadiran rider ARCI turut membantu perekonomian warga.

Contohnya di Patung Yesus Memberkati yang terletak di Burake, Tana Toraja. Meski tempat wisata tersebut masih tutup, mereka bisa masuk ke area Patung Yesus Memberkati.

"Tapi untuk mencapai sana, kami harus naik ojek dari pos bawah dengan tarif pergi-pulang sebesar Rp 20 ribu. Keberadaan ojek ini merupakan ide dari masyarakat sekitar untuk kembali mendapatkan penghasilan,” tutur Allan.

Tujuan destinasi wisata 5 member ARCI Manado berikutnya yaitu Danau Biru di Kabupaten Kolaka Utara.

Danau ini yang dikenal dengan airnya yang berwarna biru dan sangat dingin ini sempat tutup lebih dari 3 bulan akibat pandemi sebelum dibuka kembali Agustus lalu.

Tak jauh dari Danau Biru, touring berlanjut ke Sungai Tamborasi, yang disebut-sebut sebagai salah satu sungai terpendek di dunia. Sungai ini memiliki panjang 20 meter dan lebar 15 meter dan aliran airnya langsung mengarah ke pantai.

Setelah menikmati jernihnya air Sungai Tamborasi Kolaka, para member ARCI Manado melanjutkan perjalanan ke Masjid Terapung Al Alam di Teluk Kendari.

Masjid Al Alam merupakan salah satu masjid dengan arsitektur terbaik di Pulau Sulawesi dan menjadi wisata religi yang tak putus dikunjungi warga Kendari dan sekitarnya.

Sebelum kembali ke Manado, komunitas ini menyempatkan diri mampir ke Air Terjun Salodik yang terletak di Luwuk, Sulawesi Tengah.

Tempat ini mendapat julukan ‘sepotong surga di ujung kota’ karena memiliki keindahan yang mengagumkan dengan air terjun bertingkat dan alirannya sangat lembut.

“Dari perjalanan ini kami bisa menyaksikan keindahan alam di Pulau Sulawesi sungguh luar biasa. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengeksplore wilayah Sulawesi Tenggara karena jalanan di sana cukup ekstrim, SPBU sangat jarang, dan mistisnya dipercaya masih cukup kuat,” ujarnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved