KKB Papua
KKB Papua Bunuh Pendeta tapi Tuduh TNI Sebagai Pelakunya, Tebar Fitnah Keji hingga Tembak Prajurit
KKB Papua menuduh TNI sebagai pelaku penembakan setelah bunuh seorang pendeta. Seminggu bunuh 2 prajurit TNI hingga lukai para tukang ojek.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tindakan keji kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Baru-baru ini mereka tengah gencar menebar fitnah keji untuk merusak citra TNI.
KKB Papua malah menuduh TNI sebagai pelakunya, setelah menembak mati seorang pendeta.
Tak lain tujuannya adalah untuk menghasut masyarakat dan menyudutkan TNI-Polri menjelang Sidang Umum PBB.
Kapen Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa memprediksi kalau semua aksi keji KKB Papua selama sepekan terakhir adalah settingan atau rekayasa untuk mencari perhatian.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas dalam artikel 'Seorang Pendeta Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya, Papua'
• Aksi Serangan KKB Papua Seminggu Berjalan, 5 Orang Korban, 2 Prajurit TNI Gugur, Ini Identitasnya
1. Tembak mati pendeta
KKB Papua kembali berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kali ini korban mereka adalah seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani.
"Kejadian terjadi di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Intan Jaya, pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT," ujar Kapen Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa, melalui rilis, Minggu (20/9/2020).
Pendeta Yeremia Zanambani merupakan masyarakat asli Suku Moni yang juga berperan membuat terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Moni.
2. Sedang cari perhatian
Suriaswata menegaskan, apa yang dilakukan KKB Papua di Intan Jaya tidak lain untuk mencari perhatian dunia internasional menjelang sidang umum PBB pada 22-29 September 2020.
"Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini," kata dia.
3. Tebar fitnah keji
Ia pun mengecam tindakan KKB Papua yang juga menyebar fitnah melalui media sosial dengan menuduhkan pembunuhan terhadap Pendeta Yeremias Zarambanin kepada pihak TNI.
Menurut dia, apa yang dilakukan KKB Papua sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Dari sejak tadi pagi, tiga akun mereka mulai menyebarkan berita bohong dengan memutar balikkan fakta.
Fitnah mereka di medsos, jelas sudah setingan dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI-Polri dan pemerintah menjelang sidang umum PBB," tutur Suriaswata.
4. Sudah berulah 4 kali
Dengan kejadian tersebut, maka dalam seminggu terakhir, KKB Papua telah berulah sebanyak empat kali di Intan Jaya.
Sebelum pembunuhan terhadap Pendeta Yeremias Zanambani, aksi kekejaman KKB Papua di Intan Jaya pada minggu ini di mulai pada Senin (14/9/2020).
Saat itu, dua tukang ojek mengalami luka tembak di lokasi yang sama tapi di waktu yang berdekatan.
Kedua korban bernama Laode Anas (34) yang terkena tembakan di lengan kanan, dan Fatur Rahman (23) yang mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian dahi dan hidung, serta perut menderita luka tembak.
Tiga hari berselang, KKB Papua kembali beraksi di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa dan menyebabkan gugurnya Serka Sahlan dan seorang warga sipil, Bahdawi.
Terakhir, Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa, Pratu Dwi Akbar Utomo gugur setelah mengalami luka tembak.
• KKB Papua dalam Waktu Seminggu Sudah Menewaskan Dua Prajurit TNI, Tukang Ojek dan Pendeta
Berikut daftar lengkapnya korban aksi keji KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya sepekan terakhir.
1. Tembak 2 tukang ojek
Aksi keji KKB Papua pimpinan Karel Tipagau dan Undius Waker makan korban lagi.
Mereka menembaki dua korban di Distrik Sugapa,Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Senin (14/9/2020).
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Anggota KKB Tembaki 2 Pengemudi Ojek Usai Antar Penumpang di Intan Jaya, Papua'
Kedua korban mengalami luka serius dan kini dibawa ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan Geria Antara saat dihubungi dari Jayapura pada Senin malam membenarkan insiden penembakan dua warga di Sugapa dan mengungkap kronologi kejadian.
Identitas kedua korban adalah Laode Anas (34) dan Fatur Rahman (23).
Ia menuturkan, para pelaku menembaki Laode dan Fatur dalam waktu yang berbeda saat melewati Kampung Mamba, Distrik Sugapa.
KKB Papua menyerang Laode pada pukul 11.15 WIT dan Fatur pukul 11.20 WIT.
Saat itu Laode yang baru saja mengantar penumpang ke Kampung Titigi berniat kembali ke Sugapa.
Namun, di perjalanan pulang, korban ditembaki KKB.
"Korban sempat melihat pelaku (KKB Papua) menembak sekitar tujuh kali dan korban menyelamatkan diri.
Kemudian ia ditolong oleh Serda Ade Ramadhan Babinsa Kodim Persiapan Intan Jaya dan diantar menggunakan kendaraan roda dua dari Kampung Mamba menuju ke Puskesmas Bilogai kampung Yokatapa," ujar I Wayan.
Fatur Rahman menjadi korban kedua yang terjadi sekitar pukul 11.20 WIT.
Fatur juga baru kembali dari Kampung titigi ke Distrik Sugapa dengan membawa penumpang.
Di perjalanan korban ditembaki dari arah ketinggian.
"Ia diselamatkan oleh aparat TNI-Polri yang datang ke lokasi kejadian karena mendapat laporan penyerangan terhadap Laode Anas," kata I Wayan.
Laode mengalami luka tembak di tangan kanan, sedangkan Fatur mengalami luka tembak di perut bagian bawah dan luka di dahi akibat dibacok senjata tajam.
Para pelaku juga merusak sepeda motor milik kedua korban.
”Kedua korban selamat dalam insiden ini.
Kami telah mengevakuasi keduanya dengan pesawat maskapai Rimbun Air ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih memadai,” kata Wayan.
Pelaku penembakan tersebut diduga adalah KKB Papua yang dipimpin Karel Tipagau dan Undius Waker.
Komandan Korem 171/Praja Vira Tama Brigadir Jenderal TNI Iwan Setiawan saat dihubungi menegaskan, dirinya telah menginstruksikan anggotanya untuk mengejar para pelaku penembakan itu.
”Terdapat satu kompi pasukan TNI Angkatan Darat atau sekitar 100 personel di Intan Jaya.
Kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menghentikan aksi kelompok tersebut,” ucapnya.
2. Tebas lengan tukang ojek
Tiga hari setelah penyerangan dua pengemudi ojek, KKB Papua kembali menyerang pengemudi ojek lain pada Kamis (17/9/2020) pukul 10.50 WIT.
Melansir dari instagram @puspentni, korban bernama Badawi umur 51 tahun beralamat di Kompleks masjid Kampung Yokatapa.
Korban dibacok dengan menggunakan senjata tajam (Parang) yang menyebabkan tangan sebelah kiri putus. Karena kehabisan darah akhirnya Korban meninggal dunia di tempat.
Korban kemudian dievakuasi oleh masyarakat setempat bersama Aparat TNI-POLRI ke Puskesmas Bilogai menggunakan kendaraan roda empat milik Pasturan.
Di Puskesmas Bilogai, Korban ditangani oleh Tim medis dipimpin dr. Mirza.
Badawi akhirnya meninggal karena kehabisan darah.
Aksi penyerangan diduga dilakukan bukan tanpa sebab.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut KKB menganggap para korban adalah petugas TNI/Polri yang menyamar.
Sebab setelah melancarkan aksinya, KKB Papua juga menyebar fitnah melalui media sosial bahwa para korban adalah anggota TNI/Polri yang menyamar.
Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan bahwa Aparat Keamanan TNI Polri sedang melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku.
Masih pada hari yang sama, pada siang harinya pukul 14.20 WIT, KKB Papua kembali melakukan aksi dengan menghadang dan menyerang Aparat TNI atas nama Serka Sahlan yang bertugas sebagai Babinsa di Hitadipa.
Korban sedang dalam perjalanan membawa logistik.
Korban menderita luka tembak sehingga meninggal dunia di tempat dan dievakuasi ke Puskesmas Bilogai.
4. Anggota TNI gugur
Dan yang terbaru, KKB Papua menyerang Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Sabtu (19/9/2020).
Kontak senjata tersebut menyebabkan salah satu personel Satgas Apter, Pratu Dwi Akbar Utomo, gugur karena luka tembak.
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Kontak Senjata dengan KKB di Intan Jaya, Seorang Prajurit TNI Gugur'
Kronologinya berawal saat terjadi kontak senjata antara prajurit TNI dan KKB Papua di Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9/2020).
Kontak senjata yang melibatkan Satgas BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa dengan KKB Papua terjadi sekitar pukul 13.20 WIT.
Salah satu personel Satgas Apter, Pratu Dwi Akbar Utomo, gugur karena luka tembak dalam kontak senjata itu. Pratu Dwi dinyatakan meninggal pada pukul 14.50 WIT.
"Saat ini Jenazah sedang diurus proses evakuasi ke Timika," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria dalam keterangan tertulisnya, Sabtu petang.
Pasukan TNI dan Polri melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Menurut Reza, Satgas Apter yang bertugas menyiapkan Koramil dan Kodim baru untuk membantu pemerintah daerah melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. (Putra Dewangga Candra Seta)
• Setelah Bunuh Prajurit TNI, Kini Seorang Pendeta Tewas Ditembak KKB Papua
Tautan:
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KKB Papua Tebar Fitnah Keji, Tembak Mati Pendeta Tapi Menuduh TNI Pelakunya, Berikut 4 Faktanya,