Kasus KDRT
Suami Tebas Istri Karena Cemburu pada Ponakan, Jari Maryati Putus dan Mendapat 32 Jahitan di Kepala
Maryati (21) warga Desa Arahan Kidul, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
TRIBUNMANADO.CO.ID, INDRAMAYU - Cerita Maryati dianiaya suaminya Mukidi hingga jari telunjuknya putus usai dibacok suaminya.
Kejadian tersebut terjadi di kediamannya di Desa Arahan Kidul, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Sabtu (19/9/2020).
Maryati (21) warga Desa Arahan Kidul, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dia dianiaya oleh suaminya sendiri, Mukidi (25) pada Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 00.00 WIB.
Maryati dibacok sebanyak 3 kali, dua di antaranya pada bagian kepala, satu lagi nyaris menebas leher namun bisa ditangkis hingga membuat telunjuk tangannya putus.
• Sosok Ni Made Ayu Masnathasari, Mahasiswi Beragama Hindu yang Lulus Kuliah di Kampus Islam
Maryati mengungkapkan, berdasarkan keterangan teman suaminya, perbuatan pelaku diduga karena merasa cemburu.
"Kata teman-temannya, tuh, cemburu enggak tahu cemburu apa, akunya enggak pernah sama cowok enggak pernah apa, malah di rumah saja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya, Sabtu (19/9/2020).
Ia mengatakan, sosok yang dicemburui suaminya itu adalah keponakan Maryati sendiri.
Padahal, keponakannya masih berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA.
"Kalau bercandaan sama saudara, kan, wajar, namanya juga ponakan sendiri, lebih muda dari saya, bukan bercanda sama laki-laki lain," ujarnya.
Kejadian nahas tersebut awalnya dialami Maryati saat terlibat cekcok dengan suaminya lantaran sang suami tak mau bekerja.
Saat itu ia menuntut agar suaminya mau bekerja untuk menafkahi keluarga, terlebih anak mereka yang masih berusia 4 tahun selalu meminta uang untuk jajan.
"Cerita awalnya tuh saya punya anak, anak saya tuh suka jajan terus, tapi suami saya nganggur terus. Saya kan sebagai seorang istri nuntut untuk dinafkahi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya, Sabtu (19/9/2020).
Maryati mengatakan, setelah kejadian itu suaminya tersebut lalu pergi dari rumah, selama seminggu itu juga tidak ada komunikasi sama sekali di antara keduanya.
Hingga akhirnya pada Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 00.00 WIB, suaminya tersebut tiba-tiba datang ke rumah sembari membawa sebilah golok.