News
Orang Tua Pelaku Mutilasi Mengaku Tak Menyangka: Sakit Hati, Bapaknya di Sawah Nangis Terus
Orang tua LAS tak menyangka sang anak menjadi pelaku pembunuhan dari penemuan mayat di Apartemen Kalibata City pada Rabu (16/9/2020).
Yusri Yunus mengatakan bahwa LAS merupakan mahasiswa lulusan universitas terkenal di Jakarta.
LAS lulusann jurusan Kimia sempat bekerja di perusahaan besar.
"Tersangka L ini adalah seorang sarjana, sarjana dari salah satu universitas terkenal di Jakarta sini."
"Sarjana MIPA atau Kimia pernah berkerja di suatu perusahaan besar," jelas Yusri Yunus dikutip dari Kompas TV pada Minggu (20/9/2020).
Dikenal pintar, LAS juga pernah mengikuti olimpiade kimia.
Bahkan, selama ini LAS sering mengajar mahasiswa-mahasiswa di kampusnya maupun dari universitas lain.
"Kemudian juga selama kuliah, karena anaknya ini pintar juga pernah ikut olimpiade kimia di tingkat provinsi."
"Dia juga sering mengajar mahasiswa-mahasiswi di kampusnya dan beberapa universitas yang lain, itu kesehariannya," jelas Yusri Yunus.
Namun semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda.
LAS yang berpacaran dengan DAF sama-sama mengalami keterpurukan ekonomi.
"Karena di situasi pandemi ini, dia mengakui bahwa memang dia menganggur kenal dengan tersangka DAF ya."
"DAF ini awalnya kerja sebagai tukang ojek sampai dengan terakhir mereka menganggur," jelas Yusri Yunus.
Masalah ekonomi ini lah yang membuat LAS dan DAF terdorong untuk membunuh orang demi memperoleh sejumlah uang.
"Inilah yang menjadikan motif dalam hal ini ekonomi," lanjutnya.
Akibat perbuatannya membunuh dan memutilasi korban berinisial RHW, maka keduanya dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.