News
Latar Belakang Pelaku LAS Buat Kasus Jadi Menarik, Ahli Viktimologi: Hal yang Menarik untuk Dikaji
Ahli Viktimologi Heru Susetyo menganalisis kasus pembunuhan sadis dan mutilasi di apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Sarjana MIPA atau Kimia pernah berkerja di suatu perusahaan besar," jelas Yusri Yunus dikutip dari Kompas TV pada Minggu (20/9/2020).
Dikenal pintar, LAS juga pernah mengikuti olimpiade kimia.
Bahkan, selama ini LAS sering mengajar mahasiswa-mahasiswa di kampusnya maupun dari universitas lain.
"Kemudian juga selama kuliah, karena anaknya ini pintar juga pernah ikut olimpiade kimia di tingkat provinsi."
"Dia juga sering mengajar mahasiswa-mahasiswi di kampusnya dan beberapa universitas yang lain, itu kesehariannya," jelas Yusri Yunus.
Namun semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda.
LAS yang berpacaran dengan DAF sama-sama mengalami keterpurukan ekonomi.
"Karena di situasi pandemi ini, dia mengakui bahwa memang dia menganggur kenal dengan tersangka DAF ya."
"DAF ini awalnya kerja sebagai tukang ojek sampai dengan terakhir mereka menganggur," jelas Yusri Yunus.
Masalah ekonomi ini lah yang membuat LAS dan DAF terdorong untuk membunuh orang demi memperoleh sejumlah uang.
"Inilah yang menjadikan motif dalam hal ini ekonomi," lanjutnya.
Akibat perbuatannya membunuh dan memutilasi korban berinisial RHW, maka keduanya dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Deretan 'Ketidaknormalan' Pelaku Mutilasi Kalibata, Kata Pakar: Buat Jebakan Pendekatan Seksual