Pembunuhan Pengantar Galon
Fakta Baru Pembunuh Pengantar Galon Ngaku Wartawan, Syamsir Bahri Dendam 4 Hari pada Marcel
Syamsul Bahri (43), pelaku yang menikam pengantar air galon hingga tewas di Jalan Daeng Tata 1, Kecamatan Tamalate, Makassar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta baru dari pelaku pembunuhan pengantar galon air di Tamalate, Makassar, Sulsel.
Syamsul Bahri (43), pelaku penyerangan kepada pengantar galon yang aksinya terekam kamera hingga viral di media sosial.
Berdasarkan himpunan dari Kasat Reskrim Polsek Tamalate AKP Ramli mengatakan, saat hendak ditangkap,
Syamsul Bahri (43), pelaku yang menikam pengantar galon air hingga tewas di Jalan Daeng Tata 1, Kecamatan Tamalate,
Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (14/9/2020), mengaku sebagai wartawan.
"Ada kartu pengenal yang ditemukan anggota saat melakukan pencarian barang bukti senjata tajam jenis badik di rumahnya," kata Ramli.
Kata Ramli, sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku sempat menghubungi korban selama empat hari. Namun, ia tak kunjung datang.
Kemarahan pelaku memuncak saat melihat korban mengantarkan galon di sekitar rumahnya.
SB kemudian menikam korban dengan menggunakan sebilah badik satu kali di bagian jantung.
Penusukan itu terjadi secara tiba-tiba saat korban medatangi rumah SB.
"Jadi antara pelaku dan korban memang sudah ada dendam ya.
Jadi ini gara-gara galon sehingga ada ketersinggungan, sudah 4 hari ditelepon-telepon namun (korban) tidak datang," kata Ramli saat diwawancara wartawan, Senin sore.
Kata Ramli, usai ditikam, korban sempat berlari untuk menghidari perlakuan pelaku.
Namun, di tengah jalan, korban tumbang dan meninggal dunia.
Selain mengamankan Syamsul Bahri, polisi juga berhasil mengamankan sebilah badik yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/pembunuh-pengantar-galon-ngaku-wartawan-syamsir-bahri-dendam-4-hari-pada-marcel.jpg)