Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Luhut Pandjaitan Bakal Lobi Uni Emirat Arab Sore Ini, Minta Tambahan 20 Juta Vaksin Covid-19

Menurutnya, kalau Indonesia memakai strategi pengadaan vaksin secara cepat dan masif, maka akan bisa mengendalikannya.

Editor: Alexander Pattyranie
Kompas.com
Luhut Binsar Pandjaitan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menyatakan bisa mengatasi pandemi Covid-19.

Satu di antaranya dengan gencar mencari vaksin.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

BERITA PILIHAN EDITOR :

 Kondisi Artis Cantik Ini Menyedihkan di Penjara, Tidur di Tikar Tanpa Bantal, Selnya Dijaga Ketat

 Kecelakaan Maut, Pengendara Motor Tewas Ditabrak Truk, Sopir Kabur Tinggalkan Kendaraannya

 Kisah Ratu Kecantikan Waria Diputusin Pacar Karena Organ Vitalnya Hancur, Kondisinya Mengerikan

TONTON JUGA :

Ia mengatakan, dirinya akan melobi Uni Emirat Arab untuk meminta tambahan vaksin Covid-19.

"Nanti mungkin juga (vaksin) dari (negara) G-20."

"Nanti sore saya mau bicara sama Menteri Suhail (Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Al Mazroui) dari Abu Dhabi."

"Untuk minta tambahan 20 juta (vaksin) lagi untuk masuk sini," ungkapnya dalam acara virtual, Selasa (15/9/2020).

Menurutnya, kalau Indonesia memakai strategi pengadaan vaksin secara cepat dan masif, maka akan bisa mengendalikan

penyebaran Covid-19 secara efektif.

"Jadi kalau kita pakai strategi untuk mengatasi virus itu, saya kira akan terkendali sampai kita dapat vaksin."

"Kira-kira tahun ini 30 juta dosis dan kami coba hingga 50 juta dosis," kata Luhut.

Jika hal itu bisa diwujudkan pemerintah, maka Covid-19 tidak lagi menjadi permasalahan besar pada 3 bulan mendatang.

"Kalau vaksin itu dapat, sebenarnya tidak masalah dalam 3 bulan ke depan ini."

"Kalau 3 bulan ini bisa kita manage Covid-19, saya vaksin masuk."

"Kita lebih baik dan per kemarin persentase pemulihan kasus Covid-19 kita itu 71,5 persen, saya kira bagus," papar Luhut.

"Saya mulai dengan Covid-19 karena saya disuruh menangani 8 provinsi ini."

"Bagaimanapun kita tidak bisa lepas juga dari penanganan Covid-19 ini," tuturnya.

Menurut dia, 8 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan,

Kalimantan Selatan, dan Papua, jadi fokus penanganan karena menyumbang kasus Covid-19 terbanyak secara total.

"Jadi, kalau kita lihat ini, data terakhir di Indonesia mengenai Covid-19 sebenarnya kita masalah Covid-19 ini

mungkin hanya di 6, 7, 8 provinsi."

"Lalu, itu 75 persen dari kasus nasional," papar Luhut.

Dari sana, pemerintah melakukan identifikasi terhadap 8 titik karena jadi masalah juga dalam perekonomian Indonesia.

Identifikasi tersebut dilakukan dengan fokus supaya ekonomi bisa berbalik arah menguat lebih cepat

dari kuartal II 2020 minus 5,3 persen.

Di sisi lain, Luhut menambahkan, Purchasing Manager Indeks (PMI) industri pengolahan mulai membaik,

tapi PMI jasa masih variasi.

"Kita lihat juga, manufaktur sudah berbalik menguat, cukup bagus dari Juni sampai September."

"Angka-angka sudah mulai menunjukkan membaik, meski kita minus 5,3 persen."

"Dan kalau dibandingkan negara-negara lain sekitar kita hanya Vietnam lebih bagus," bebernya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Satgas

Penanganan Covid-19 Doni Monardo, untuk mengawal perkembangan penanggulangan Covid-19 di delapan wilayah.

Selain menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut juga merangkap Wakil Ketua

Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Menugaskan Wakil Ketua Komite Pak Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Satgas Covid-19."

"Untuk memonitor dan sekaligus melakukan evaluasi," ujar Ketua Komite Kebijakan Penanganan

Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Delapan wilayah tersebut, menurut Airlangga, mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang tinggi.

Delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan,

Kalimantan Selatan, dan Papua.

Kedelapan provinsi tersebut menyumbang lebih dari 50 persen kasus positif di Indonesia.

"Oleh karena itu, Presiden meminta dalam dua minggu ini dikoordinasikan dan dikonsentrasikan lebih, khususnya

di 8 wilayah yang terdampak, lebih besar kenaikannya," paparnya.

Dalam mengawal dan memonitor penyebaran Covid-19 tersebut, Presiden, menurut Airlangga, meminta agar koordinasi

antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah ditingkatkan.

Selain itu, mengawal agar penanganan Covid-19 di daerah dilakukan dengan intervensi berbasis lokal.

"Sehingga monitoring dan evaluasi secara kedaerahan di 83.000 desa, RT, RW bisa terus termonitor,” jelasnya

"Tadi arahan Bapak Presiden, bahwa pengelolaan penanganan Covid-19 dari segi kesehatan dan pemulihan ekonomi

perlu terus dikoordinasikan, baik pusat atau daerah."

"Dan keputusan yang menyangkut masyarakat banyak tentunya diputuskan secara terintegrasi."

"Dan ditujukan untuk menurunkan angka yang terdampak dari pada pandemi Covid-19," paparnya. 

(Wartakotalive/Yanuar Riezqi Yovanda)

BERITA TERPOPULER :

 Video Viral Detik-detik Pengantar Galon Air Dibunuh Pembeli, Pelaku Tikam Korban Sampai Tersungkur

 Geram Bakal Dipolisikan, Kasat Pol-PP Balik Pertanyakan Legalitas Ayah Angkat Chrissolid

 Anies Baswedan Jadi Sorotan karena PSBB, Presiden Jokowi Minta Tiap Keputusan Dikoordinasikan Dulu

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Luhut Lobi Uni Emirat Arab, Minta Tambahan 20 Juta Vaksin Covid-19

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved