Ada Staf yang Bekerja Sukarela, Pandemi Covid-19 Berdampak ke Lembaga Kursus
Bahkan Alex mengaku kini pihaknya tak memiliki omzet sama sekali, justru minus karena masih harus membayar sewa gedung.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Charles Komaling
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pandemi virus corona (Covid-19) berdampak ke semua sektor termasuk lembaga pendidikan swasta seperti tempat kursus.
Primagama Sarapung misalnya, semenjak munculnya pandemi Covid-19 sama sekali tidak memiliki siswa.
Menurut keterangan staf Primagama Sarapung, Alex Mamiloto (38) pada tahun ajaran baru di bulan Juni 2020 tak ada siswa yang sama sekali mendaftar.
Baru pada bulan Agustus 2020 ada siswa yang mendaftar namun jumlahnya menurun drastis.
"Yang biasanya tiap tahun ajaran baru ada 100 siswa sekarang tinggal 10 siswa. Jadi hanya ada empat kelas dan satu kelas isinya hanya tiga orang," jelasnya, Selasa (15/9/2020).
Bahkan Alex mengaku kini pihaknya tak memiliki omzet sama sekali, justru minus karena masih harus membayar sewa gedung.
"Biaya operasional saja sebelum pandemi bisa sampai Rp 25 juta per bulan. Sekarang biar Primagama bisa tetap berdiri hanya mengeluarkan Rp 900 ribu per bulan," terangnya.
Dengan biaya operasional yang minim, terpaksa gaji staf yang tersisa dua orang tidak dibayarkan, hanya tentor yang gajinya dibayarkan per jam mengajar.
Untuk menyesuaikan kondisi yang ada pun pihak Primagama Sarapung menurunkan biaya kursus.
"Biasanya kami sebelum pandemi bisa Rp 7 juta per satu tahun ajaran baru, sekarang kami diskon jadi Rp 3 juta itu saja masih bisa dicicil," tambahnya sambil tertawa miris.
Hal yang sama juga dirasakan Kumon Sarapung. Meski tak ingin menyebutkan jumlah omzetnya, namun Pembimbing Kumon Sarapung, Citrawati Prasetyo mengatakan omzet berkurang lebih dari 50 persen.
"Pun siswanya yang tadinya bisa 200 lebih, sekarang malah kurang dari 100," ujar Citra.
Namun Kumon Sarapung berusaha mengatasinya dengan pertemuan secara virtual.
Di sisi lain, langkah ini juga dimaksudkan agar orangtua tetap yakin anaknya bisa belajar dengan baik.
"Tapi kalau benar-benar kesulitan biasanya saya izinkan datang ke kelas tapi hanya sebentat. Dan tentu dijadwalkan juga agar tidak bentrok dengan yang lain," tangkas Citra. (*)