Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ISIS

Seorang Janda Anggota Keluarga Buronan ISIS Diadili di Pengadilan Terosis

Janda itu Hayat Boumeddiene satu-satunya wanita di antara 14 orang yang diadili di Pengadilan Terorisme Prancis, lansir AFP.

Editor: Frandi Piring
The Times
Hayat Boumeddiene (kiri), buronan ISIS diadili di Pengadilan Teroris Paris Prancis, Minggu (6/9/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hayat Boumeddiene, satu wanita yang berstatus janda dari keluarga anggota buronan ISIS diadili di Pengadilan Teroris Paris Prancis, Minggu (6/9/2020).

Hayat dijadikan saksi atas serangan terhadap surat kabar satir Charlie Hebdo, Denmark yang sempat menerbitkan kartun Nabi Muhammad.

Ia satu-satunya wanita di antara 14 orang yang diadili di Pengadilan Terorisme Prancis, lansir AFP, Minggu (6/9/2020),

Hayat Boumeddiene (kiri), buronan ISIS diadili di Pengadilan Teroris Paris Prancis, Minggu (6/9/2020).
Hayat Boumeddiene (kiri), buronan ISIS diadili di Pengadilan Teroris Paris Prancis, Minggu (6/9/2020). (The Times)

Atas serangan 7-9 Januari 2015 menewaskan 17 orang bersama dengan ketiga penyerang, termasuk suaminya.

Boumeddiene berangkat ke Suriah beberapa hari sebelum serangan.

Dia dan dua pria yang mengatur pelariannya diadili secara in absentia sebagai kaki tangan dalam serangan tersebut.

Sebanyak 11 terdakwa lainnya yang persidangannya selama dua bulan dimulai pada 2 September 2020 dituduh membantu logistik.

Termasuk membeli senjata dan perlengkapan taktis untuk saudara Saïd dan Chérif Kouachi serta Amédy Coulibaly.

Sebagian besar mengatakan mereka tidak tahu rencana itu untuk pembunuhan massal.

Mereka mengatakan untuk kejahatan biasa.

Saadia Benali, yang keluarganya mengambil Boumeddiene selama lima tahun, Jumat (6/9/2020 malam menggambarkan pernikahan itu berantakan.

Dikatakan, pernikahan religius saudara perempuannya dengan buronan Coulibaly semakin dalam pada bentuk-bentuk Islam yang lebih radikal.

Penampakan WNI eks ISIS di kamp pengungsi Al-Hol, Suriah Timur.
Penampakan WNI eks ISIS di kamp pengungsi Al-Hol, Suriah Timur. (BBC)

Benali sendiri mengenakan jubah hitam dan kerudung yang dikenakan oleh banyak Muslim yang taat saat dia bersaksi.

Dia berkata bahwa Coulibaly, seorang penjahat dengan banyak hukuman karena pencurian dan kekerasan.

Bahkan sebelum dia menyerbu supermarket Hyper Cacher, dia tampak sangat manis, lembut dan penuh hormat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved