Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Cerita Bricet Si Tukang Bendi yang Tidak Jadi Membawa VAP-HR Mendaftar di KPU Sulut

Pembawa bendi bernama Sunardi Rifai yang akrab disapa (Bricet) dari Kampung Jawa Tondano (Jaton), Minahasa.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Gryfid Talumedun
fistel mukuan/tribun manado
Bricet bersama bendinya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kendaraan Tradisional Minahasa yakni Bendi yang dipersiapkan mengiringi langkah Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr (HC) Vonnie Anneke Panambunan STh (VAP) dan Dr Henry Runtuwene STh MSi (HR) mendaftar, tidak jadi dinaiki. 

Hal itu disampaikan Bricet, kepada Tribunmanado.co.id, saat diwawancarai, Minggu (6/9/2020) tengah malam.

Kedatangan Balon VAP-HR membuat kejutan karena mendaftar pada injury time.

Kisah 2 Pimpinan Korem Dikhianati Bawahan saat G30S PKI, Jasadnya Nyaris tak Ditemukan Selamanya

HR datang lebib dulu sekitar pukul 22.00 Wita, sedangkan VAP sekitar pukul 22.30 Wita dan selesai sampai pukul 02.00 Wita, Senin (7/9/2020).

Sedangkan bendi sudah ada sejak siang di jalan W R Supratman, lebih tepatnya di depan Mesjid Raya Ahmad Yani, Lawangirung, Wenang, Manado, Sulawesi Utara.

Pembawa bendi bernama Sunardi Rifai yang akrab disapa (Bricet) dari Kampung Jawa Tondano (Jaton), Minahasa.

Menurut Bricet, mereka dipesan langsung oleh tim sukses untuk mengiringi pendaftaran VAP-HR dan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara (Minut), Shintia Gelly Rumumpe dan Netty Agnes Pantow (SGR-NAP).

"Dipesan langsung tim sukses, dan akan memakai dua bendi satu untuk mengantarkan VAP-HR dan satu untuk SGR-NAP, ke kantor KPU," kata Bricet saat diwawancarai.

Bricet juga katakan, karena akan membawa Cagub dan Cawagub, menata bendinya agar kelihatan lebih menarik setengah hari lamanya.

Dirinya juga mengaku, memang mereka bukan baru kali ini mengantar seorang pejabat menggunakan Bendi.

Sosok Masumi Suzuki, Wanita Jepang yang Kumpulkan Dana Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19 di Bali

"Sebelumnya sudah berapa kali pernah dipakai Kapolres, dan Bupati Minahasa," ucap Bricet.

Dirinya sangat senang, kalau ada kesempatan bisa mengantar Cagub dan Cawagub.

"Mungkin malam ini karena sudah larut malam, jadi tidak sempat naik Bendi, tetapi itu h yang biasa," tutup Bricet.

Seperti diketahui SGR-NAP sendiri diantar oleh bendi yang satunya karena masih siang hari, VAP-HR tidak jadi karena sudah larut malam.

Terdengar ada salah satu pendukung mengatakan, ingin melihat VAP-HR tapi mau bagaimana lagi situasi dan kondisi sudah tidak memungkinkan karena sudah malam. (fis)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved