Berita Heboh
Sapi Hendak Dijual untuk Uang Kuliah Sang Anak Malah Ditembak Polisi, Harapan Satu-satunya Petani
Seorang petani kini tak bisa berbuat apa-apa setelah induk sapi miliknya ditembak mati oleh polisi.
TRIBUNMANADO.CO.ID, SELAYAR - Seorang petani kini tak bisa berbuat apa-apa setelah induk sapi miliknya
ditembak mati oleh polisi.
Yakni anggota Polsek Passimasunggu berpangkat Brigpol berinisial M.
BERITA TERPOPULER :
• Gempa Bumi Pukul 06.25 WIB Kamis 3 September 2020, Terjadi di Dekat Laut Bovendigoel
• Kecelakaan Maut Tadi Malam, Wahyudi Tewas Tiba-tiba Jatuh Ditabrak Truk, Saksi: Persis di Depan Saya
• Tya Ariestya Turun Berat Badan 13 Kilogram Dalam 2 Bulan, Rutin Jalan Kaki & Hindari 4 Makanan Ini
TONTON JUGA :
Sapi ini adalah milik petani, warga Desa Kembang Ragi, Kecamatan Passimasunggu Selayar, Sulawesi Selatan,
bernama Samsuddin (74).
Induk sapi tersebut merupakan satu-satunya harapan bagi Samsuddin yang ketika dijual akan digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya kuliah anaknya.
Anak Samsuddin, Syahrul, mengatakan saat ditembak mati sapi itu dalam keadaan hamil dan diperkirakan melahirkan
pada Oktober 2020.
"Jadi induk sapi itu ketika melahirkan, maka anaknya dijual untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya.
Saat ini ayah itu sudah tua, tidak bisa kerja keras lagi.
Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," kata Syahrul, saat
dikonfirmasi, Kompas.com, Kamis (03/09/2020).
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ibu Syahrul, Hamsina harus jualan kue di pasar.
Syahrul menceritakan, penembakan itu terjadi di belakang Asrama Polsek Pasimasunggu, Minggu 16 Agustus 2020.
"Jadi waktu itu sapi ayah dan sapi warga masuk di Kawasan Asrama Polsek.
Apalagi keadaan pagar sudah rusak.
Saat itu anggota polisi melakukan aksi penembakan," kata Syahrul.
Dulu, lanjut Syahrul, lahan itu dikelola masyarakat sebagai lahan tani atas perintah salah satu polisi.
Namun, beberapa bulan terakhir ini sudah tidak ada aktivitas tani di kawasan tersebut.
Pagar sudah rusak dan tidak ada tanaman.
Menurut Mahasiswa UIN Makasaar ini, jika mengacu pada Perdes Kembang Ragi memang musim ini adalah musim
lepas ternak, sesuai kesepakatan masyarakat setempat.
Atas insiden itu, Syahrul bersama Samsuddin menyambangi Mapolsek Passimasunggu.
"Awalnya ayah saya ditawari uang Rp 3 juta. Tapi saya tidak sepakat kerena harga sapi Rp 10 juta," tuturnya.
Ketika itu, keduanya pulang untuk melakukan musyawarah.
Hasil musyawarah, pihak keluarga menginginkan sapi sebagai penggantinya.
"Namun sampai saat ini belum ada penggantinya.
Harapannya semoga pihak polisi cepat bertindak karena kami juga butuh," kata Syahrul.
Sementara Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud mengaku, memberikan sanksi
hukuman disiplin bagi anggota yang melakukan penembakan.
Namun terkait kapan diganti sapi yang baru pihaknya tidak mengetahui.
"Saya kurang tau soal hal tersebut lebih lanjut," tuturnya.
Sementara Kapolsek Pasimasunggu Selayar AKP Kaharuddin, belum memberikan jawaban.
(Kompas.com)
BERITA PILIHAN EDITOR :
• Sosok Brigjen Unggul Sedyantoro, Peraih Adhi Makayasa 1988, Rekan Seangkatan Kapolri dan Wakapolri
• Pria Pukul Mertua dan Istrinya Setelah Tepergok Selingkuh, Lindungi Pelakor dari Amukan Istri Sah
• Gadis 17 Tahun Hilang Saat Main Petak Umpet, Ketika Membuka Mata, Sang Adik Kaget
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Dijual untuk Uang Kuliah Anaknya, Sapi Milik Samsuddin Malah Ditembak Polisi"