Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Sutiyoso Ungkap Rasa Bosan TNI Tak Pernah Turun di Medan Perang: Dilatih tapi Tak Dipraktekkan

Mantan Danjen Kopassus Letjen TNI Sutiyoso menyinggung soal rasa bosan para prajurit yang terus-terusan dilatih tapi tak pernah turun bertempur

Editor: Rhendi Umar
YouTube Indonesia Lawyers Club
Di acara ILC, Selasa (1/9/2020), Mantan Danjen Kopassus Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menyoroti soal rasa bosan para prajurit di TNI, khususnya pasukan tempur. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Danjen Kopassus Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menyinggung soal rasa bosan para prajurit yang terus-terusan dilatih tapi tak pernah turun bertempur.

Lewat acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (1/9/2020), awalnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak memungkiri bahwa apa yang dilakukan oleh para oknum penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta Timmur.

"Itu sudah pasti tindakan salah," kata Sutiyoso.

"Dan dia akan mendapatkan sanksi yang cukup berat kalau mendengarkan penjelasan Pimpinan Angkatan Darat."

Kemudian Sutiyoso menyoroti mengapa tragedi penyarangan Polsek Ciracas kembali terulang.

Ia lalu bercerita soal pengalamannya selama 25 tahun tergabung di pasukan tempur, yakni Kopasus dan Kostrad.

Puluhan tahun bersama pasukan tempur, Sutiyoso menjelaskan bahwa dirinya telah mengerti seluk beluk sifat pasukan tempur.

Pria yang akrab disapa Bang Yos itu kemudian memaparkan kegiatan prajurit selama di barak.

Mulai pertama yakni kegiatan latihan para prajurit di barak.

"Dia harus siap tempur, oleh karena itu terus dilatih, bagaimana teknik bertempur, bagaimana menembak yang baik," kata Sutiyoso.

"Lalu pembinaan fisik, lari, push-up, sit-up, dan sebagainya."

Selanjutnya, Sutiyoso menyinggung soal perilaku agresif yang memang sengaja ditumbuhkan dalam pasukan tempur.

"Tapi di samping itu ada sebuah indoktrinasi, yang indoktrinasi itu mengarah kepada bagaimana membuat prajurit itu mempunyai agresivitas yang tinggi," kata Sutiyoso.

Sutiyoso menjelaskan, sifat agresif perlu dibangun supaya prajurit tidak memiliki keraguan dalam beraksi.

"Prajurit tempur tidak boleh ragu-ragu," ujarnya.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved