Nasional
Panglima TNI & Kapolri Bersama 10 Jenderal Gelar Pertemuan Tertutup di Timika, Ini Agendanya
Selain masalah KKB Papua, pertemuan tersebut juga membicarakan persoalan penutupan akses jalan tambang di Ridge Camp Mile 72.
Dan hingga kini teror KKB Papua di Tembagapura itu belum sepenuhnya berakhir, seperti dilansir dari Antara.
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf. Yoga Cahya Prasetya meminta warga yang kini masih mengungsi di Timika dan sekitarnya agar bersabar untuk kembali ke kampung halaman mereka.
"Situasi keamanan di wilayah itu belum sepenuhnya kondusif" kata Dandim 1710 Mimika Letkol Inf. Yoga Cahya Prasetya di Timika, Jumat (21/8/2020).
Masyarakat dari beberapa kampung di sekitar Tembagapura, yaitu Banti, Kimbeli, dan Opitawak yang sementara ini masih mengungsi di Timika agar tidak berupaya kembali ke atas dahulu.
Letkol Yoga meminta pula kepada mereka untuk menjaga iklim kondusif di tempat pengungsian masing-masing.
"Tidak perlu melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat membuat situasi menjadi tidak enak sebab situasi keamanan di sana belum sepenuhnya aman karena masih ada kelompok separatis bersenjata" kata Letkol Yoga.
Sebagaimana diketahui, lebih dari 1.000 warga tiga kampung di Distrik Tembagapuramengungsi ke Timika dan sekitarnya setelah KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen tiba di wilayah Distrik Tembagapura pada tanggal 4 Februari 2020.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata juga mengimbau warga Distrik Tembagapura yang sementara mengungsi di Timika agar jangan segera kembali ke kampung halaman mereka lantaran situasi di wilayah Banti, Kimbeli, dan Opitawak belum sepenuhnya aman.
"Kami sarankan masyarakat untuk tidak naik ke Tembagapura karena kami belum bisa meyakinkan seluruh wilayah di sana sudah aman" kata Era.
Aparat TNI dan Polri, kata dia, akan terus berupaya keras untuk menguasai kembali seluruh wilayah Distrik Tembagapura dari pendudukan KKB Papua.
Ia khawatir pada saat masyarakat kembali ke sana akan menjadi tameng KKB Papua. Oleh karena itu, aparat TNI-Polri melakukan penegakan hukum.
"Bisa saja masyarakat yang menjadi korban. Doakan aparat TNI dan Polri bisa secepatnya kembali mengamankan wilayah tersebut, terutama sekarang yang belum kami kuasai sepenuhnya di wilayah Aroanop (Kampung Baluni dan Jagamin)" kata Era.
Saat ini aparat TNI dan Polri di Mimika terus meningkatkan kesiapsiagaan, terutama pascaoperasi penegakkan hukum yang menewaskan salah satu pimpinan KKB Papua Kali Kopi Hengky Wanmang pada hari Minggu (16/8).
Kapolres menegaskan operasi penegakan hukum itu merupakan operasi gabungan satuan tugas TNI-Polri di wilayah Mimika, khususnya di wilayah Tembagapura.
Selain itu, Kapolres Mimika meminta dukungan warga masyarakat untuk bersama-sama seluruh unsur terkait lainnya menciptakan stabilitas keamanan yang kondusif di wilayah tersebut.