Virus Corona D614G
Deretan Fakta Mutasi Virus Corona D614G yang Paling Menular, Ternyata Sudah Ada di Indonesia
Virus SARS-CoV-2 ini bermutasi dalam jumlah sangat banyak, hingga ribuan. Salah satunya adalah D614G.
Dari pengamatan yang dilakukan Nidom dan tim, mutasi virus jenis D614G ada di daerah motif Antibody Dependent Enhancement (ADE).
"Yang menjadi pertanyaan tim PNF saat ini, kenapa mutasi itu terjadi pada daerah motif ADE?" ujar Nidom.
ADE merupakan desain atau sistem pertahanan dari sebuah virus ketika menjumpai sebuah antibodi di dalam host.
"Jadi begini, ketika virus (corona) ini mengetahui ada antibodi di dalam tubuh seseorang, maka ADE ini berperan untuk menutup antibodi dan antibodi itu justru akan meningkatkan masuknya virus ke dalam sel," paparnya.
"Jadi antibodi malah diajak kolaborasi dengan virus (corona) itu (agar bisa masuk ke sel)."
Nah, di dalam motif ADE tersebut ada jenis virus corona D614G itu tadi.
"Sekarang sedang kami analisis ke mana arah virus kalau ada mutasi itu," ujarnya.
• 6 Juta Siswa Kebingungan, Arab Saudi Luncurkan Program Pendidikan Virtual, Kesulitan saat Daftar
• Cantiknya Maudy Koesnaedi Pakai Hijab, Curhat Saat Dibimbing Suami Menyebut Nama Allah

4. Paling dominan di dunia
Mutasi D614G merupakan jenis mutasi yang sangat umum ada di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan sebagian Asia.
Mutasi ini pertama kali dideteksi di Eropa pada bulan Februari. Sejak saat itu, jenis ini menyebar dengan cepat dan luas ke berbagai negara.
Ahli biologi komputasi dan ahli genetik Bette Korber mengatakan dalam papernya, mutasi D614G bisa dikatakan paling dominan di dunia karena penyebarannya yang 10 kali lipat lebih tinggi dibanding jenis lain.
Dalam risetnya yang terbit bulan Juli, Korber mengatakan bahwa D614G mampu mendominasi jenis mutasi virus corona di suatu daerah meski ada jenis asli virus di sana.
5. Lebih mudah menyebar tapi disebut tidak mematikan
Dilansir Reuters, Paul Tambyah yang merupakan konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases mengatakan bahwa bukti yang ada menunjukkan D614G di beberapa negara sejalan dengan penurunan tingkat kematian.
Paul menjelaskan, ini artinya mutasi D614G kurang mematikan.