Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Penyerangan Mapolsek Ciracas

Sersan Mayor Pangkat Tertinggi yang Jadi Pelaku Penyerangan, KSAD: Kami Akan Kejar, Apapun Satuannya

Terkait hal tersebut menjadi soroton karena ada kesalahan informasi, hingga mendapat respon dari KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Editor: Glendi Manengal
ANTARA
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui Anggota TNI terlibat dalam penyerangan di Mapolsek Ciracas.

Terkait hal tersebut menjadi soroton karena ada kesalahan informasi, hingga mendapat respon dari KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Diketahui berawal dari anggota TNI yang kecelakaan tunggal namum mengatakan dikroyok.

Kepala Desa Ngamuk hingga Bacok Warganya karena Kesal Sering Ditanya soal BLT, Begini Nasibnya

Suasana Mencekam dan Anarkis, 4 Jam Sembunyi di Gereja, Saksi Mata Penyerangan Polsek Ciracas

Pengamat Politik: Momen Pengucapan Syukur Jadi Momentum Sosisialisasikan Protokol Kesehatan

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (YouTube TNI AD)

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pelaku perusakan Mapolsek Ciracas berasal dari anggota TNI dengan kesatuan dan pangkat yang berbeda-beda.

"Tidak semua dari angkatan yang sama, tidak semua dari satu kesatuan saja. Makanya kami tarik ke Mabes Angkatan Darat, ada beberapa satuan, dan kami akan kejar sampai kemana pun, apapun satuannya," ujar Andika, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).

Andika menegaskan pihaknya tidak mau membatasi diri para pelaku perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas hanya berasal dari satu angkatan dan satu satuan.

"Sejauh ini juga ternyata dari yang kita pelajari itu dari banyak satuan, dari pangkat yang berbeda. Pangkatnya saja sudah berbeda, maka sudah jelas angkatannya berbeda," ungkapnya.

Di sisi lain, pangkat tertinggi yang disandang pelaku untuk saat ini adalah sersan mayor.

Meski demikian, Andika menegaskan tak mau berpuas diri karena adanya kemungkinan pelaku yang pangkatnya lebih tinggi lagi.

"Sejauh ini (pangkat tertinggi) adalah sersan mayor. Tapi kami tak mau puas diri karena ada komunikasi yang menyebut bukan jabatan tapi juga sebutan walaupun bukan berarti sebutan yang tinggi. Lebih tinggi dari hanya seorang sersan mayor," kata dia.

"Intinya kami belum berhenti, makanya bantu kami. Kami tidak akan berhenti disini dan tidak akan puas, tidak akan kita menyerah pada pengakuan saja. Kita minta masukan dari berbagai pihak," imbuh Andika.

Berawal dari Kabar Hoaks

Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) menyerang Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Mereka melakukan perusakan dan pembakaran dua mobil yang ada di area parkir. Salah satunya merupakan mobil Wakapolsek Ciracas.

Pihak kepolisian menduga ada 100 orang yang berupaya menyerang Polsek Ciracas dengan perusakan dan pembakaran, Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan kronologis peristiwa di balik penyerangan Polsek Ciracas.

Dalam wawancara yang disiarkan Metro TV, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa penyerangan Mapolsek berkait dengan kecelakaan tunggal yang dialami Prada MI (Muharman Ilham) di supermarket Arundina, Cibubur, Jakarta Timur pada 27 Agustus 2020.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan saat konferensi pers terkait dengan perusakan Kantor Polsek Ciracas, di Mabesad, Jakarta, Minggu (30/8/2020). Dalam keterangannya, Kasad Andika Perkasa menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat sipil dan anggota Polri atas peristiwa penyerangan di Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dan telah memeriksa 12 orang oknum prajurit TNI AD yang terlibat dalam aksi tersebut.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan saat konferensi pers terkait dengan perusakan Kantor Polsek Ciracas, di Mabesad, Jakarta, Minggu (30/8/2020). Dalam keterangannya, Kasad Andika Perkasa menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat sipil dan anggota Polri atas peristiwa penyerangan di Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dan telah memeriksa 12 orang oknum prajurit TNI AD yang terlibat dalam aksi tersebut. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Yang bersangkutan ditolong oleh masyarakat dan anggota TNI yang ada di lokasi. Namun kemudian ada informasi prajurit itu dikeroyok, sehingga polisi dan TNI segera menyelidiki ke TKP. Tapi hasil pemeriksaan saksi, yakni masyarakat di lokasi, tak ada pengeroyokan," kata jenderal bintang dua ini.

Dari mana isu pengeroyokan tersebut muncul? Dijelaskan Pangdam, pihaknya telah mengamankan ponsel milik Prada MI.

"Dari telepon genggam Prada MI ditemukan yang bersangkutan menginformasikan ke angkatan 2017 mengaku dikeroyok, ditelepon seniornya bilang dia dikeroyok," ujarnya.

Pangdam Jaya menuturkan, TNI sudah melakukan penyelidikan mulai dari memeriksa barang bukti, memeriksa saksi-saksi dan memintai keterangan dari Prada MI.

Dari semua itu didapatkan fakta bahwa Prada MI terluka dan dilarikan ke rumah sakit bukan karena dikeroyok. Tapi dia mengalami kecelakaan tunggal.

"Kini kami sedang lakukan investigasi mengapa yang bersangkutan menyebar informasi tak benar itu," katanya.

( Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Adi Suhendi )

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KSAD: Pangkat Tertinggi Pelaku Perusakan Mapolsek Ciracas Sersan Mayor, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/08/30/ksad-pangkat-tertinggi-pelaku-perusakan-mapolsek-ciracas-sersan-mayor?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved