Kuota Gratis
XL Luncurkan Paket Kuota Data Gratis Khusus Pelajar dan Mahasiswa
Sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini lebih banyak dilakukan secara daring melalui sistem pembelajaran jarak jauh.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid-19 memberikan tantangan baru bagi pendidikan di Indonesia.
Sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini lebih banyak dilakukan secara daring melalui sistem pembelajaran jarak jauh.
Belum terbiasanya masyarakat Indonesia dengan sistem pembelajaran ini tentu memunculkan beberapa permasalahan, seperti kendala jaringan hingga biaya ekstra yang perlu dikeluarkan untuk melaksanakan pembelajaran daring.
Dalam rangka mempermudah akses pembelajaran, terutama di bidang pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyelenggarakan kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi, demi memberikan bantuan dalam hal kemudahan pembelajaran daring bagi dosen dan mahasiswa.
Ditjen Dikti kini melakukan kerja sama dengan operator telekomunikasi XL Axiata dalam hal program edukasi.
Simbolis penandatanganan nota kesepahaman dilakukan secara virtual dalam bentuk webinar yang juga disaksikan oleh insan pendidikan tinggi, Rabu 26 Agustus 2020 lalu.
Dirjen Dikti, Nizam, mengatakan, saat ini kehadiran teknologi menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, meskipun banyak yang mengalami kendala dalam pembiayaan.
“Biaya dalam pemanfaatan teknologi ini menjadi concern kami, tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa pandemi ini beban pulsa mendadak berlari seperti kereta cepat, maka kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi sangat dibutuhkan demi kelancaran proses pembelajaran jarak jauh,” ujar Nizam.
Nizam juga mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan proses pembelajaran dosen dan mahasiswa.
Ia menginginkan seluruh insan perguruan tinggi bisa mendapatkan layanan semurah mungkin dengan jangkauan seluas mungkin.
Hasil survei pihaknya menyebut, rata-rata kebutuhan penggunaan data untuk pembelajaran jarak jauh adalah 50GB per-bulan, sementara daya beli masyarakat untuk kuota di bawah Rp 100.000.
"Maka dari itu perlu disediakan layanan internet seramah mungkin sesuai dengan kantong mahasiswa,” ungkap Nizam sebagaimana dijelaskan dalam keterangan tertulis ke Tribun Manado, Sabtu (29/08/2020).
Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto mengatakan, pihaknya memiliki komitmen yang kuat untuk turut andil dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia bersama dengan Ditjen Dikti.
Paket data ini khusus kami siapkan untuk mahasiswa dan pengajar dan terbuka untuk seluruh universitas dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang membutuhkan paket data untuk menunjang proses belajar secara online.
"Harapan kami, pendidik dan mahasiswa tidak perlu khawatir lagi dengan kesulitan yang dihadapi pada saat belajar online di masa pandemi ini."