Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Kronologi Kepala Desa Ditemukan Tewas Tergantung Tanpa Tali, Cabang Pohon Mengapit Leher

Kematian AK (47) Kepala Desa (Kades) Mbobhenga Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende memilukan.

Tribun Jakarta
Ilustrasi Meninggal Dunia 

Mereka bertiga menuju ke Kampung Orakose Desa Tendabhera untuk mencari AK, namun di Kampung Orakose AK tidak ditemukan.

Selanjutnya mereka kembali ke Kantor Desa Tendabhera dan selanjutnya menuju ke luar Kantor dan menyusuri jalan setapak belakang Kantor Desa.

Mereka berjalan sambil berteriak memanggil nama AK. Sekitar 75 meter dari Kantor Desa, Stefanus berteriak sambil menunjuk ke arah AK yang pada saat itu dalam keadaan tergantung di pohon.

Setelah melihat kondisi AK, mereka kembali ke Kantor Desa. Sementara itu Gaudensius terus ke Kampung Tenda Bhera untuk menyampaikan temuan mereka kepada warga bahwa AK sudah ditemukan dan sementara masih tergantung di atas pohon.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan warga kepada pihak Polsek Nangapanda. Dibawah komando Ipda Rio Sukmayoni, personil Polsek Nangapanda sekitar pukul 15. 00 Wita tiba di lokasi kejadiaan.

Dua Gadis Ditembak Mati Ayah Kandung Sebagai Tanda Kehormatan, Sarah: Tolong, Saya Sekarat Ya Tuhan

"Kita dapat informasi dari warga, katanya ada jenazah di belakang kantor desa, langsung kita bergerak ke TKP dan lakukan visum di tempat," ungkapnya.

Ipda Rio Sukmayoni menjelaskan, AK tampak tergantung di sebuah pohon di belakang Kantor Desa Mbobhenga, namun tidak ada tali di tubuh AK maupun pohon. AK tergantung di pohon dengan cabang pohon mengapiti lehernya.

Ipda Rio Sukmayoni mengatakan AK ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Selanjutnya, hasil visum dari pihak medis Puskesmas Nangapanda, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah.

Mendengar kejadian ini, aparat Polres Ende dipimpin Kapolres Ende AKBP Albertus Andreana turun ke lokasi.

Didampingi Kasatreskrim Polres Ende AKP Lorensius dan Kapolsek Nangapanda Ipda Rio Sukmayoni, AKBP Albertus memimpin langsung proses olah tempat kejadian perkara.

Menurut Kapolres kalau ada korban meninggal, baik yang lakalantas ataupun kasus apapun maka Kapolres harus turun, untuk memastikan proses olah TKP berjalan proporsional dan profesional.

AKBP Albertus mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab kematian AK.

“Kami masih mencari saksi sebanyak mungkin, mengambil keterangan sebaik mungkin, mengolah TKP sebaik mungkin secara detail baru akan kita gelar perkara awal,” sambungnya.

Beberapa saat kemudian, saat dikonfirmasi, AKBP Albertus menjelaskan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Kasatreskrim Polres Ende, AKP Lorensius juga mengatakan, polisi telah melakukan olah TKP dan berdasarkan hasil Visum et Repertum pihak medis dari Puskesmas Nangapanda, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved