Ridwan Kamil Suntik Vaksin
Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Testimoni Agak Pegal-pegal dan Nyut-nyutan Lima Menit
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan testimoninya setelah disuntik vaksin Covid-19.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan testimoninya setelah disuntik vaksin Covid-19.
Ia merasa agak pegal dan nyut-nyutan selama lima menit tetapi setelah 30 menit semua kembali normal.
Ridwan telah menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 buatan sinovac di Puskemas Garuda, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8/2020).
Selain Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kajati Jabar Ade Adhyaksa juga turut serta menjadi relawan vaksin Covid-19.
Kata pria yang akrab disapa Emil ini mengaku, setelah disuntik vaksin Covid-19 ia merasakan pegal-pegal.
"Jadi setelah disuntik itu, testimoni saya ini agak pegal-pegal, ada rasa nyut-nyutan selama lima menit," katanya dalam konferensi pers.
Baca juga: Polwan Gadungan Berpangkat AKBP yang Tipu Suami dan Keluarganya Mengaku Bertugas di Polda Metro Jaya
Setelah penyuntikan itu, Emil pun diminta untuk menunggu selama 30 menit untuk melihat reaksi atau tidak.
Dikutip dari TribunJabar.id, setelah 30 menit berlalu, kata Emil, semuanya kembali normal, kemudian dilakukan pengecekan fisik dan suhu kembali, dan baru diperbolehkan meninggalkan puskesmas.
Kata Emil, selama dua pekan atau 14 hari setelah menjalani penyuntikan pertama, dirinya harus mengisi sejumlah laporan yang mengindikasikan kondisi kebugarannya.
Sambungnya, sedikitnya ada 20 poin indikator yang harus diisi setiap harinya.
Baca juga: Reaksi Ridwan Kamil Setelah Disuntik Vaksin Sinovac: Agak Pegal...
Jika tak terjadi reaksi apapun, ia akan kembali menjalani penyuntikan kedua, dua pekan mendatang.
"Ada sekitar sembilan potensi reaksi yang harus dilaporkan jika terjadi mulai gejala ringan sampai agak berat.
Itu rutin diisi setiap hari dan nanti bertemu lagi 14 hari dari sekarang dan kami akan mendapatkan penyuntikan kedua karena memang tipe vaksin ini dosisnya harus dua kali," jelasnya.