Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bukti Cinta Suami yang Setia Rawat Istri yang Diamputasi 2 Kakinya, Anang Rela Tinggalkan Pekerjaan

Anang mengenang kembali, awal mula gejala muncul hingga kedua kaki istrinya diamputasi adalah sekitar setahun yang lalu

Editor: Finneke Wolajan
istimewa
Rhika, warga Desa Blawi di Kecamatan Karangbinangun, Lamongan, yang kini telah kehilangan kedua kakinya usai diamputasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang suami setia merawat istrinya yang tak lagi punya kaki setelah diamputasi.

Pria tersebut bernama Muhammad Anang, seorang suami di Lamongan, Jawa Timur.

Ia setia mendampingi dan merawat sang istri Rhika (39) di masa-masa sulitnya.

Rhika, warga Desa Blawi, Karangbinangun, Lamongan, Jawa Timur itu harus kehilangan dua kaki karena diamputasi lantaran penyakit yang ia derita.

Belahan jiwa Anang tersebut ternyata juga diketahui mengidap kanker ovarium dan sempat mengalami stroke.

Tinggalkan pekerjaan demi rawat istri

Dahulu, Anang bekerja di Surabaya.

Namun setelah istrinya sakit, Anang rela meninggalkan pekerjaannya.

Ia pun memilih menjadi penjual tembakau sembari membantu pekerjaan orangtuanya di sawah.

"Sebab, istri saya tidak bisa ditinggal jauh-jauh makanya saya jualan tembakau," tutur Anang saat dihubungi, Senin (24/8/2020).

Sebagai penjual tembakau, penghasilan Anang tak menentu.

Kadang, ia hanya mendapatkan uang Rp 20.000 hingga Rp 30.000 setiap harinya.

Bahkan, Anang terpaksa menjual rumah untuk biaya pengobatan sang istri yang dicintainya itu.

"Rumah yang sempat kami beli di salah satu perumahan di Lamongan akhirnya saya jual dan kini saya sama istri ikut orangtua," tutur dia.

Penyumbatan pembuluh darah, kedua kaki diamputasi

Anang mengenang kembali, awal mula gejala muncul hingga kedua kaki istrinya diamputasi adalah sekitar setahun yang lalu.

Siklus menstruasi Rhika ketika itu tak lancar.

Hal tersebut dialami oleh istrinya selama tiga bulan.

Dari bentuk fisik, terlihat adanya penggumpalan darah di bagian jari-jari kaki Rhika.

"Awal gejalanya itu menstruasi enggak lancar (tidak teratur), kemudian saya bawa periksa ke rumah sakit di Lamongan kata dokternya istri saya mengalami penyumbatan pembuluh darah," ujar Anang.

Sang istri sempat dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

Di sana, dokter menyarankan kaki Rhika diamputasi untuk mencegah kondisi yang lebih parah.

"Kaki kiri dulu, baru tiga bulan kemudian yang kanan. Terus diketahui, jika ada penyumbatan pembuluh darah itu di bagian perut, istri saya kena kanker ovarium," ujar dia.

Butuh biaya untuk pengobatan

Meski menghadapi cobaan, Anang berusaha kuat demi istri yang dicintainya.

Anang menuturkan dengan penghasilannya yang tak seberapa, dirinya harus mengupayakan biaya pengobatan yang tak ditanggung oleh BPJS.

Rhika pun masih terus rutin berobat tiap dua minggu sekali.

Sedangkan untuk biaya kebutuhan sehari-hari, Anang hanya bergantung dari hasil penjualan tembakau di rumah orangtuanya.

Anang tak berhenti berharap, penyakit istrinya bisa disembuhkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Robertus Belarminus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Cinta Anang Rawat Istri yang Dua Kakinya Diamputasi, Tinggalkan Pekerjaan dan Jadi Penjual Tembakau"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved