Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Gubernur Anies Baswedan Diminta Menghukum Pasien Isolasi Mandiri, Terungkap Alasannya

Tri Yunis Miko Wahyono salah satu faktor terus meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta adalah mereka yang diisolasi mandiri.

Editor: Rhendi Umar
Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Masjid Amir Hamzah Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2020) 

Anak-anak tak kebal dari virus corona dan bahkan berpotensi pula menularkan ke orang lain.

Hal tersebut sebagaimana yang telah diingatkan oleh ahli.

Sebuah studi baru menyebut meski anak-anak sering tidak menunjukkan gejala bukan berarti mereka tidak membawa jejak virus. 

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (21/8/2020), studi yang dipublis di Journal of Pediatrics ,mengatakan, begitu anak-anak tertular virus corona, para ilmuwan mengatakan mereka mungkin membawa virus dalam jumlah yang sangat tinggi.

Sehingga anak-anak yang telah positif Covid-19 tersebut berpotensi menularkan ke orang lain.

"Selama pandemi kami telah mencapai kesimpulan sebagian besar orang yang terinfeksi adalah orang dewasa."

"Namun bukan berarti kita boleh mengabaikan anak-anak sebagai penyebar potensial virus ini," ungkap Alessio Fasano, ahli gastroenterologi anak yang juga bekerja di MassGeneral Hospital for Children di Boston.

Dalam studinya, peneliti melakukan penelitian di dua rumah sakit di Boston terhadap 192 anak-anak dan remaja berusia 0-22 tahun.

Peneliti menemukan 49 anak terinfeksi Covid-19 dan 18 anak mengalami sindrom inflamasi multisistem-penyakit yang terkait dengan Covid-19.

Tak diduga, peneliti menemukan pula kalau anak-anak yang dirawat di rumah sakit memiliki tingkat virus corona yang lebih tinggi di saluran udara, terutama dalam dua hari pertama tertular, dibandingkan dengan orang dewasa.

Hasil tersebut tentu mengejutkan, sebab tingginya tingkat virus tersebut berpotensi pada penyebaran virus yang lebih banyak sehingga risiko penularannya pun lebih besar.

Meskipun penelitian ini tidak memeriksa penularan virus corona secara langsung, temuan tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak mungkin merupakan sumber penyebaran virus yang tak terdeteksi.

Lebih lanjut, peneliti menyebut jika anak-anak yang terinfeksi Covid-19 hanya menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala. Hal tersebut membuat strategi pengendalian infeksi menjadi jauh lebih sulit.

Demam biasanya merupakan gejala pertama Covid-19, namun pada studi ini peneliti hanya menemukan separuh anak yang demam akibat terinfeksi Covid-19.

Temuan tersebut pun menunjukkan pemeriksaan suhu bukanlah alat yang efektif digunakan jika sekolah di buka kembali.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved