News
Gadis Muda Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Hutan, 64 Orang Saksi Diperiksa Kasus Tak Terpecahkan
Kasus itu terjadi setahun yang lalu pada 4 Agustus, usai dia menghilang saat berlibur. Sebanyak 64 saksi akan dipanggil selama pemeriksaan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang gadis ditemukan tewas di hutan dalam kondisi tak berbusana.
Kematian gadis tersebut menjadi misteri hingga harus memanggil puluhan saksi untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Penyidikan kasus kematian gadis itu sampai kini belum ada titik terang.
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Koroner Malaysia membuka pemeriksaan baru pada Senin (24/8/2020), atas kematian gadis Perancis-Irlandia yang tewas tanpa busana di hutan.
Kasus itu terjadi setahun yang lalu pada 4 Agustus, usai dia menghilang saat berlibur.
Polisi Malaysia menegaskan, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam kematian Nora Quoirin anak dengan disleksia atau gangguan belajar.
Pihak berwenang kemudian menggolongkan kasus tersebut "tidak memerlukan tindakan lebih lanjut".
Akan tetapi orangtuanya mendesak adanya pemeriksaan, karena percaya ada unsur kriminal dalam kematian anaknya, dengan mengatakan gadis itu tak pernah pergi sendirian.

Pihak berwenang kemudian menyetujuinya.
Pada awal persidangan di kota Seremban hari ini, petugas koroner Maimoonah Aid berkata,
"Kami di sini untuk menjawab beberapa pertanyaan - siapa yang tewas, kapan dan bagaimana dia tewas, dan apakah ada yang bertanggung jawab."
Dilansir dari kantor berita AFP, Quoirin hilang dari resor tempat dia tinggal bersama keluarganya yang berbasis di London.
Pencarian dilakukan selama 10 hari dengan menggunakan helikopter, anjing pelacak, dan ratusan anggota tim pencari.
Jasadnya ditemukan di tengah hutan. Hasil otopsi menemukan dia mungkin kelaparan dan meninggal karena pendarahan internal, setelah terjebak sekitar seminggu di hutan hujan lebat.
Sebanyak 64 saksi akan dipanggil selama pemeriksaan, dan yang pertama adalah Mohamad Mat Yusop kepala polisi Negara Bagian Negeri Sembilan.

Ibu korban berasal dari Irlandia dan ayahnya dari Perancis. Mereka tidak bisa hadir dalam pemeriksaan karena pandemi virus corona, dan akan diwawancarai petugas koroner lewat panggilan video.
Saksi lain yang diundang termasuk polisi, pendaki yang menemukan jasad Quoirin, dan ahli forensik Inggris juga akan bergabung melalui konferensi video.
"Bukan diculik"
Polisi Malaysia pada Senin (24/8/2020) bersikeras, tidak ada indikasi penculikan di resor hutan pada kasus ini.
Pada awal persidangan hari ini, petinggi polisi senior Mohamad Mat Yusop menggambarkan bagaimana dia memeriksa bungalo tempat gadis itu dan keluarganya menginap.
Dia mengaku tidak melihat ada yang mencurigakan.

"Tidak ada indikasi korban diculik," katanya dalam pemeriksaan di kota Seremban.
"Kami tidak menerima panggilan telepon apa pun - biasanya dalam kasus seperti ini kami akan mendapat telepon yang memberitahu bahwa korban diculik dan berada di tangan orang-orang tertentu, dan mereka akan meminta uang tebusan."
"Saya yakin orang yang hilang itu benar-benar keluar dari jendela," tambah Mohamad dikutip dari AFP.
Kemudian saksi kedua yakni pemilik resor Haanim Ahmed Bamadhaj mengatakan, kunci jendela rusak di tempat gadis itu diyakini keluar, dan tidak ada CCTV di lokasi tersebut.
Sumber: Kompas.com