Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Alkitab

Kisah Paulus, Penganiaya Jemaat yang Berubah Saat Matanya Menjadi Buta, Pengaruhnya Besar

Rasul paulus dari Tarsus awalnya bernama Saulus dari Tarsus atau Rasul Paulus, 3 – 67 Masehi diakui sebagai tokoh penting

Editor: Rhendi Umar
kolase foto tribun manado/istimewa
Kisah Paulus, Penganiaya Jemaat yang Berubah Saat Matanya Menjadi Buta, Pengaruhnya Besar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rasul paulus dari Tarsus awalnya bernama Saulus dari Tarsus atau Rasul Paulus, 3 – 67 Masehi diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus.

Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin, yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga negara Romawi.

Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia, dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel.

Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi.

Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus.

Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13).

Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. 

Pertobatan Paulus

Sebelum bertobat Paulus dikenal sebagai penganiaya umat Kristen mula-mula.

Ia adalah seorang Farisi yang sangat taat kepada Hukum Taurat.

Kisah Para Rasul juga mengutip perkataan Paulus yang menyebut bahwa ia "adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi.

Pertobatan Paulus dapat diperkirakan antara tahun 33-36 dengan bukti kuat untuk tahun 34[9][10][11] dengan mengacu pada salah satu suratnya.

Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya (atau metanoia) terjadi di jalan menuju Damaskus di mana ia mengalami "pertemuan" dengan Yesus, yang kemudian menyebabkan ia menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul 9:1-31, 22:1-22, 26:9-24).

Pertobatan ini sangat istimewa di mana kemauan untuk Paulus bertobat awalnya datang dari Tuhan Yesus sendiri setelah itu barulah muncul niatan bertobat dari Paulus sendiri.

Dicatat bahwa "berkobar-kobar hati Saulus nama Paulus sebelum menjadi murid Yesus) untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa daripadanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.

  • Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika Saulus sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
  • Waktu itu adalah tengah hari, dan cahaya dari langit itu menyilaukan.
  • Saulus mengatakan kepada raja Agripa: "Tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang daripada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.
  • Saulus dan teman-temannya semua rebah ke tanah dan kedengaranlah oleh Saulus suatu suara yang berkata kepadanya:
  • "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Suara itu berbicara dalam bahasa Ibrani, dan berkata lagi: "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.
  • Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus orang Nazaret yang kauaniaya itu."[
  • Maka Saulus berkata: "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?"Kata suara itu (Saulus menyebutnya "Tuhan") kepadanya:
  • "Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu (apa yang harus kauperbuat)."
  • Dalam penuturannya di hadapan Agripa, Saulus memberitahukan kata-kata selanjutnya dari Tuhan: "Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat daripada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
  • Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
  • Mereka melihat cahaya dan meskipun mendengar, mereka tidak mengerti bahwa suara itu berbicara ("tidak mendengar" pembicaraan).
Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved