Pendidikan
Siswa SMP di Dusun Tiang Bendera, Masih Belajar di Bawah Reruntuhan Bangunan Pasca Gempa Bumi 2019
Bangunan sekolah yang dijadikan tempat belajar mengajar di dusun tersebut dalam kondisi rusak parah dan nyaris ambruk.
TRIBUNMANADO.CO.ID -Bangunan sekolah yang dijadikan tempat belajar mengajar di dusun tersebut dalam kondisi rusak parah dan nyaris ambruk.
Meski kondisi itu sudah berlangsung lama, tapi pemerintah belum juga memperbaiki kerusakan sekolah tersebut
Kondisi bangunan SMP Negeri 8 yang ada di Dusun Tiang Bendera, Desa Tahalupu, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, sungguh memprihatinkan.
Dalam kondisi gedung sekolah yang rusak parah itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berlangsung meski sangat berisiko terhadap keselamatan guru dan siswa.
Rasmin, tokoh masyarakat Dusun Tiang Bendera, mengaku kerusakan sekolah itu telah terjadi beberapa tahun lalu.
“Sudah rusak sebelum gempa besar tahun lalu jadi sudah dua tahun lebih atau tiga tahun, tapi sampai sekarang aktivitas belajar masih di situ,” kata Rasmin kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon seluler, Minggu (23/8/2020).

Rasmin pernah mengabdi di sekolah tersebut sebagai tata usaha sejak lima tahun lamanya.
Menurutnya, meski sekolah tersebut telah dibangun puluhan tahun yang lalu, tapi baru dua kali direnovasi. Padahal ada lima ruangan sekolah yang rusak parah.
Kerusakan sekolah tersebut kondisinya semakin parah setelah gempa mengguncang wilayah tersebut pada September 2019.
Rasmin terkadang sangat merasa khawatir, sebab anaknya juga belajar di sekolah itu.
Namun dia hanya bisa pasrah dan berharap agar pemerintah bisa segera membangun atau merenovasi kembali sekolah yang rusak tersebut.
“Kita khawatir kalau ada gempa lagi atau angin kencang itu berbahaya sekali, jadi harapannya pemerintah bisa secepatnya tangani masalah ini,” ungkapnya.

Penjabat Desa Tahalupu, Amir Dokulamo, mengatakan kerusakan gedung sekolah itu terjadi setelah gempa mengguncang wilayah tersebut setahun yang lalu.
“Itu rusak saat gempa kemarin (2019) itu,” ujarnya.
Meski belum juga diperbaiki, tapi Amir menyebut tim dari Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat telah meninjau sekolah tersebut.