Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Ingat Kasus Munir yang Diracuni di Pesawat? Kini Terulang, Aktivis AN Jadi Korban, Nasibnya Malang

Nasib pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny yang diduga diracuni di pesawat, mengingatkan kisah sosok Pejuang Munir Said Thalib. Diracuni di pesawat.

Editor: Frandi Piring
Kolase foto 100kpj.com/KapakGarudaWordPress.com
Aktivis Munir Said Thalib yang tewas di pesawat karena diracuni. 

"Setelah menyelesaikan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan keluarga, para dokter akan mengomentari penyakit tersebut dan langkah-langkah perawatan lebih lanjut,” umgkap rumah sakit Charite, di ibu kota Berlin, dalam sebuah pernyataan.

“Pemeriksaan akan memakan waktu lama," tambahnya.

Bantahan Kremlin atas Tuduhan Politisasi

Lebih jauh, Kremlin membantah tuduhan penolakan evakuasi medis Alexei Navalny itu bersifat politisasi.

Juru bicara Dmitry Peskov mengatakan itu murni keputusan medis.

Untuk diketahui, oposisi Rusia yang paling menonjol, Navalny kerap berkampanye untuk menantang Putin dalam pemilihan presiden 2018 tetapi dirinya justru dilarang mencalonkan diri.

Sejak itu, Navalny mempromosikan kandidat oposisi dalam pemilihan daerah, menantang anggota partai yang berkuasa, Rusia Bersatu.

Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny diracuni di pesawat.
Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny diracuni di pesawat. (BBC)

Dikenal dengan Kampanye Antikorupsi Navalny

Untuk diketahui, Navalny, yang dikenal karena kampanye antikorupsinya terhadap pejabat tinggi dan kritik terang-terangan terhadap Presiden Vladimir Putin.

Di masa lalu, Navalny pernah mengalami serangan fisik.

Tahun lalu, Navalny dilarikan ke rumah sakit dari penjara di mana dia menjalani hukuman menyusul penangkapan administratif, dengan apa yang dikatakan timnya sebagai 'dugaan keracunan'.

Dokter mengatakan dia mengalami serangan alergi yang parah dan memulangkannya kembali ke penjara keesokan harinya.

Dia juga mengalami luka bakar kimiawi di matanya pada tahun 2017 ketika penyerang melemparkan antiseptik hijau ke wajahnya di luar kantor.

Navalny telah menjadi sasaran berbagai penyelidikan kriminal, sementara Yayasan Anti-Korupsi miliknya secara teratur digerebek oleh polisi dan penyidik.

Bulan lalu, politisi itu harus menutup yayasan setelah tuntutan hukum yang menghancurkan secara finansial dari Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved