Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Cara Unik Orang Jepang Hilangkan Stres terhadap Covid-19, Ciptakan Peti Mati untuk Alihkan Pikiran

Sekelompok orang Jepang mencoba mengalihkan pikiran orang dari ketakutan Covid-19 dengan cara yang unik.

(REUTERS/Issei Kato)
Seorang peserta berbaring di dalam tiruan peti mati dengan perisai plastik untuk menjaga social distancing di tengah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), selama pertunjukan horor peti mati, yang dilakukan oleh Kowagarasetai (Scare Squad), di Tokyo, Jepang 22 Agustus 2020. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Virus corona sejauh ini telah menewaskan hampir 800.000 orang dan menginfeksi 22,7 juta orang lainnya di dunia.

Hal tersebut membuat sebagian masyarakat beranggapan bahwa Virus corona atau Covid-19 terasa menakutkan.

Merasa pandemivirus corona menakutkan, Sekelompok orang Jepang mencoba mengalihkan pikiran orang dari ketakutan Covid-19 dengan cara yang unik.  

Danlantamal VIII Dampingi Gubernur Serahkan Bibit Kelapa dan Sembako kepada Masyarakat Bunaken

Melansir Reuters pada Sabtu (22/8/2020), sekolompok orang Jepang itu menciptakan peti mati yang dikelilingi oleh zombie yang memegang gergaji mesin, untuk orang yang masuk ke dalamnya bisa menghilangkan sesaat ketakutannya terhadap virus corona.

Akhir pekan ini, orang-orang di Tokyo dapat menikmati sensai berbaring di kotak peti mati yang berjendela 2 meter, sambil mendengarkan cerita horor, menonton pertunjukan, ditakut-takuti dengan mainan tangan palsu, dan disemprotkan dengan air.

“Pandemi ini membuat stres, dan kami berharap orang-orang dapat sedikit lega dengan berteriak,” kata Kenta Iwana, koordinator perusahaan yang menciptakan Kowagarasetai atau disebut “Scare Squad”, yang mengadakan pertunjukan horor selama 15 menit.

Saat ini, Jepang mengalami peningkatan kasus Covid-19, dengan jumlah kasus baru terinfeksi virus corona 1.034, pada Jumat (21/8/2020).

Laki-laki berusia 25 tahun itu mengatakan inovasinya sebagai upayanya untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi para aktor, yang biasanya tampil di tempat-tempat, seperti taman hiburan.

Bulan lalu, Kowagarasetai menawarkan pertunjukan horor dengan berkendara.

Inovasi di Jepang tersebut didukung oleh masyarakatnya yang juga mencari alternatif kegiatan menarik untuk dilakukan di tengah pandemi.

Kowagarasetai memasang harga 7,6 dollar AS (Rp 112.249) bagi orang-orang yang mau menjajal kegiatan inovatif ini.

Salah seorang pelanggan Kowagarasetai bernama Kazushiro Hashiguchi mengatakan ia tertarik menjajal karena sebagai alternatif dari berbagai acara yang dibatalkan karena pandemi virus corona.

"Banyak acara telah dibatalkan karena virus corona, dan saya sedang mencari cara untuk menghilangkan stres saya," kata Hashiguchi, yang berusia 36 tahun.

"Saya merasa santai sekarang," katanya.

BERITA DUKA: Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin Meninggal Dunia karena Terinfeksi Covid-19

WHO Berharap Pandemi Virus Corona Berakhir Kurang dari 2 Tahun

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, berharap pandemi virus corona akan berakhir dalam waktu kurang dari dua tahun.

Berbicara di Geneva, Swiss, pada Jumat (21/8/2020), Ghebreyesus mengingatkan bahwa Flu Spanyol pada 1918 membutuhkan waktu dua tahun untuk diatasi sebagaimana dilansir dari BBC.

Namun dia menambahkan bahwa kemajuan teknologi saat ini dapat memungkinkan dunia untuk menghentikan virus "dalam waktu yang lebih singkat".

Dengan banyaknya konektivitas dan tingginya mobilitas masyarakat modern, virus corona memiliki peluang lebih besar untuk menyebar.

"Tetapi pada saat yang sama, kita juga memiliki teknologi dan pengetahuan untuk menghentikannya," kata Ghebreyesus.

Dia juga menekankan pentingnya persatuan nasional dan solidaritas global untuk melawan pandemi virus corona.

Flu Spanyol tercatat menewaskan sedikitnya 50 juta orang.

Virus corona sejauh ini telah menewaskan hampir 800.000 orang dan menginfeksi 22,7 juta orang lainnya.

Ghebreyesus juga menanggapi pertanyaan tentang korupsi yang berkaitan dengan alat pelindung diri ( APD) selama pandemi, yang dia sebut sebagai tindakan krimibal.

"Segala jenis korupsi tidak bisa diterima. Namun korupsi terkait APD ... bagi saya sebenarnya pembunuhan, " jawabnya.

Dia menambahkan karena jika petugas kesehatan bekerja tanpa APD, maka nyawa mereka yang menjadi taruhannya. Dan itu juga membahayakan nyawa orang yang mereka layani.

Meski soal terkait dugaan korupsi terjadi di Afrika Selatan, sejumlah negara pernah menghadapi persoalan serupa.

Pada Jumat (21/8/2020), aksi protes pecah di ibu kota Kenya, Nairobi atas dugaan korupsi selama pandemi.

Dokter dari sejumlah rumah sakit umum kota melakukan pemogokan karena gaji yang belum dibayar dan kurangnya APD.

Pada hari yang sama, Kepala Program Kegawatdaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan memperingatkan bahwa skala wabah virus korona di Meksiko kurang dikenali.

Ryan mengatakan hanya tiga dari 100.000 orang yang dites virus corona di Meksiko. Sedangkan di AS, ada 150 dari 100.000 orang yang diuji.

Menurut Johns Hopkins University, Meksiko memiliki jumlah kematian tertinggi ketiga di dunia dengan hampir 60.000 kematian tercatat sejak pandemi dimulai.

Sementara itu di AS, capres dari Partai Demokrat Joe Biden menyerang penanganan pandemi virus corona oleh Presiden AS Donald Trump.

"Presiden kita saat ini gagal dalam tugas paling mendasarnya kepada bangsa. Dia gagal melindungi kita. Dia gagal melindungi Amerika," kata Biden.

Dia berjanji untuk memperkenalkan kewajiban nasional untuk memakai masker jika terpilih.

Lebih dari 1.000 kematian terbaru diumumkan di AS pada Jumat, sehingga jumlah total kematian menjadi 173.490.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Orang Jepang Ciptakan Peti Mati untuk Menghilangkan Stres terhadap Covid-19

BERITA PILIHAN EDITOR :

 Kasus Ahok Dipertanyakan Dunia Internasional, Komnas HAM: Itu Luar Biasa Sampai Tak Selesai

 Banjir Tadi Malam, Puluhan Rumah Terendam, Ketinggian Air Capai 10 hingga 50 Centimeter

 Hasto Ingatkan Putra Sulung Jokowi Tak Matikan Layar Zoom Selama Sekolah Partai, Gibran Siap Dihukum

TONTON JUGA :

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved