Kecelakaan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Tabrakan, Air Mata Orangtuanya Mengantar Kepergian Anak Tunggalnya
Diketahui dalam kecelakaan yang melibatkan pengendara motor dan mobil menewaskan seorang pria di lokasi kejadian.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan menimpa sepasang kekasih.
Diketahui dalam kecelakaan yang melibatkan pengendara motor dan mobil menewaskan seorang pria di lokasi kejadian.
Kemudian setelah beberapa jam sang pacarpun meninggal dunia.
• Sopir Truk Lari Setelah Menyerempet Motor hingga Seorang Ibu Tewas, Kini Diincar Polisi
• Sosok Izzam Athaya, Aditya Perpatih, dan Ananda Saubaki, Tiga Anak di Uang Rp 75.000
• Barack Obama Sebut Presiden Reality Show, Balasan Donald Trump: Dia Sangat Tak Mampu, Sangat buruk

Gadis bernama Tasya Insara, asal Palembang, Sumatera Selatan, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut pada Rabu 19 Agustus 2020.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pengendara motor R15 yang merupakan pacar dari Tasya yakni Rafliansyah (19) warga Jalan Wirajaya Kelurahan Siring Agung terlebih dahulu meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di bagian tubuhnya.
Selang sembilan jam seusai pacarnya meninggal dunia, Tasya pun menyusul menghadap Sang Illahi setelah sempat dirawat di RS Hermina.
Tono (61) yang merupakan ayah dari Tasya mengatakan sebelum kejadian Tasya sempat pamit dengan ibunya untuk keluar mencari makan.
Dikatakan Tono, kedua orang tua sama sekali tidak merasakan adanya firasat akan ditinggalkan oleh anaknya tersebut.

"Sebelum kejadian itu dia pamit sama ibunya mau mencari makan di luar. Kalau firasat itu sama sekali tidak ada," kata Tono saat ditemui wartawan Sripoku.com di rumah duka, Kamis (20/8/2020).
Tasya sendiri merupakan anak semata wayang dari buah hati Tono dan Hartini.
Sejak lulus SMA, Tasya bekerja di Toko Roti dan berencana akan melanjutkan kuliah.
"Tidak tau lagi harus bagaimana, saat di rumah sakit aja kaki ini sudah lemas tidak lagi harus bagaimana," kata Tono.
Tasya pun sering berbagi cerita kepada orang tuanya jika dirinya bercita-cita ingin menjadi arsitek.
Karena kecelakaan yang menimpanya semalam, cita-cita Tasya pun hanya tinggal kenangan.
Sementara itu, teman Tasya yang mendatangi rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada korban mengatakan tidak menyangka korban pergi secepat itu.