Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer

Politikus AN Diracuni di Pesawat, Dikenal Sering Kritik Presiden, Dokter Berusaha Menyelamatkan

Politikus AN diduga keracunan selama penerbangan. Diduga diracuni karena sering kritik presiden.

Editor: Frandi Piring
shutterstock
Ilustrasi - Diracuni di pesawat 

PIhak Kafe Langsung Memeriksa CCTV

Lebih jauh, Kantor berita Interfax mengutip pemilik kafe yang mengatakan mereka sedang memeriksa kamera CCTV untuk mencoba mengetahui apa yang telah terjadi.

Yarmysh mengatakan kepada stasiun radio Echo Moskvy bahwa Navalny berkeringat di pesawat dan memintanya untuk berbicara dengannya sehingga dia bisa "fokus pada sebuah suara".

Dia kemudian pergi ke toilet dan pingsan.

"Alexei masih pingsan. Dia dimasukkan ke dalam ventilator. Polisi dipanggil ke rumah sakit atas permintaan kami," kata Yarmysh.

Ilustrasi Racun
Ilustrasi Racun (Istimewa/Internet)

Kesaksian Penumpang Pesawat

Lebih jauh, penumpang Pavel Lebedev mengunggah di media sosial tentang apa yang dilihatnya di pesawat.

"Pada awal penerbangan dia pergi ke toilet dan tidak kembali," kata Pavel.

"Dia mulai merasa sangat mual. Mereka berjuang untuk membawanya dan dia berteriak kesakitan," tambahnya.

Sementara, Tatyana Shakirova, juru bicara Kementerian Kesehatan regional di Omsk, mengatakan: "Versi keracunan adalah salah satu dari beberapa versi yang sedang dipertimbangkan. Sekarang tidak mungkin untuk mengatakan apa alasannya."

Yarmysh mengatakan dia yakin dugaan keracunan itu ada hubungannya dengan kampanye pemilihan daerah tahun ini.

Juru Bicara Kremlin: Perlu Konfirmasi Mengenai Kondisi Navalny

Lebih jauh, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berharap Navalny segera pulih.

Dia mengatakan bahwa keracunan apa pun yang dialami Navalny perlu dikonfirmasi dengan tes laboratorium.

Dia mengatakan pihak berwenang akan siap untuk mempertimbangkan permintaan Navalny untuk dirawat di luar negeri jika ada yang mengajukan.

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny.
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny. (news.sky.com)
Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved