Pemimpin Oposisi Rusia
Terbaring di Rumah Sakit, Pemimpin Oposisi Rusia Diduga Sengaja Diracun
Kondisi serius yang tengah dialami Navalnya ini dilaporkan Kantor berita TASS pada Kamis (20/8).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Alexei Navalnya yang merupakan pemimpin oposisi Rusia dilaporkan dalam kondisi serius dan tengah terbaring di rumahsakit di Kota Omsk, Siberia.
Juru bicara Alexei Navalnya menduga bahwa Navalnya telah sengaja diracun.
Kondisi serius yang tengah dialami Navalnya ini dilaporkan Kantor berita TASS pada Kamis (20/8).
Navalny menjalani perawatan di rumahsakit di Omsk lantaran menderita gejala apa yang juru bicaranya sebut sebagai keracunan, setelah pesawatnya melakukan pendaratan darurat pada Rabu (19/8) pagi.
Navalny tidak sadarkan diri dan dalam perawatan intensif setelah dia mulai merasa tidak enak badan dalam penerbangan kembali ke Moskow, dari Kota Tomsk di Siberia, menurut Kira Yarmysh, juru bicaranya.
Mengutip Reuters, saat ini, Yarmysh mengungkapkan, pria 44 tahun itu tidak sadarkan diri, dalam perawatan intensif, dan menggunakan ventilator.
"Kami berasumsi, Alexei Navalny diracuni dengan sesuatu yang dicampur ke dalam tehnya. Itu satu-satunya yang dia minum di pagi hari," kata Yarmysh di akun media sosial, seperti Twitter dan Telegram.
Beberapa kali dipenjara
"Dokter mengatakan, racun diserap lebih cepat melalui cairan panas. Alexei Navalny sekarang tidak sadarkan diri," ujarnya.
Navalny, pengkritik keras Presiden Rusia Vladimir Putin, minum teh di sebuah kafe di Bandara Tomsk sebelum naik ke pesawat.
Kantor berita Interfax mengutip pemilik kafe melaporkan, mereka sedang memeriksa kamera CCTV untuk mencoba mengetahui apa yang telah terjadi.
Yarmysh menyamakannya dengan insiden tahun lalu, saat Navalny menderita reaksi alergi akut, yang menurut seorang dokter, mungkin akibat keracunan dengan bahan kimia yang tidak diketahui.
Navalny, pengacara dan aktivis anti-korupsi, telah menjalani beberapa kali hukuman penjara dalam beberapa tahun terakhir karena mengorganisir protes anti-Kremlin.
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa telah memutuskan, bahwa penangkapan dan penahanan Rusia terhadap Navalny pada 2012 dan 2014 bermotif politik dan melanggar hak asasi manusia, keputusan yang dipertanyakan Moskow.
• Reaksi Orangtua Adhisty Zara Setelah Viral Video Mirip Putrinya di Twitter, Sang Ibu: Stop Judging
• Dinyatakan Meninggal Dunia, Nenek 81 Tahun Ini Bangkit Lagi & Coba Melarikan Diri, Petugas Ketakutan
• CHORD Gitar dan Lirik Lagu Tak Pernah Ternilai - Last Child, Setidaknya Diriku Pernah Berjuang