Perang Israel
Pesawat Tempur Israel Terus Gempur Jalur Gaza Sudah Seminggu Lebih, Dilawan dengan Balon Bom Api
kelompok yang mengatur Jalur Gaza, yang dianggap telah gagal menghentikan serangan balon yang berisi bahan peledak masuk ke Israel.
Sebuah sumber Hamas mengatakan kepada kantor berita AFP, pembicaraan diadakan dengan delegasi Mesir di Gaza pada Senin (17/8/2020).
Setelah itu, melanjutkan pertemuan dengan Israel dan Otoritas Palestina yang berada di Tepi Barat.
Delegasi Mesir diperkirakan akan kembali ke Gaza setelah pembicaraan itu selesai, sumber itu menambahkan.
Pemadaman listrik
Israel melarang impor bahan bakar ke Gaza pada 12 Agustus sebagai bagian dari tindakan hukuman atas peluncuran balon api dari Jalur Gaza, melarang penangkapan ikan di lepas pantai Gaza, dan menutup penyeberangan barang Karam Abu Salem (Kerem Shalom), sehingga memangkas pengiriman bahan bakar ke pembangkit listrik di satu-satunya wilayah.
Listrik telah kekurangan pasokan bahkan sebelum ada pemadaman bergilir, dengan konsumen hanya memiliki akses ke listrik selama 8 jam sehari
Sejak jalur penyeberangan ditutup, sekarang warga hanya dapat mengakses listrik selama 4 jam sehari menggunakan listrik yang dipasok dari jaringan Israel.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Rabu memperingatkan bahwa menghentikan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza akan menimbulkan masalah di sektor kesehatan.
ICRC mengatakan di Facebook pengurangan pasokan listrik harian dari 8 jam menjadi 3-4 jam menambah beban rumah sakit, yang sudah beroperasi secara berisiko di Gaza.
Dengan mengingat bahwa pemadaman listrik akan menyulitkan orang untuk mengakses air, maka masalah lingkungan juga dapat muncul.
Sejak 2007, Jalur Gaza telah dilumpuhkan oleh blokade Israel yang telah merampas sekitar 2 juta penduduknya dari komoditas penting termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.