Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Peneliti AS Sebut Anak-anak Berpotensi Besar sebagai Penular Virus Corona, Tak Kebal Covid-19

Berdasarkan penelitian, anak-anak tidak kebal terhadap covid-19, dan berperan besar dalam penularan penyakit tersebut.

Editor: Alexander Pattyranie
scmp.com
(Ilustrasi) siswa Hong Kong bersekolah menggunakan masker, setelah sekolah dibuka kembali. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pandemi virus corona/Covid-19 masih menghantui dunia.

Sebagian negara mengklaim telah memiliki vaksin Covid-19.

Meski begitu, banyak juga negara yang masih sangat terdampak.

Bahkan, anak-anak ternyata tidak kebal terhadap covid-19, dan berperan besar dalam penularan penyakit tersebut.

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di dua rumah sakit untuk anak-anak di Massachusetts,

Amerika Serikat, yang dipublikasikan dalam publikasi ilmiah Journal of Paediatrics, yang dikutip scmp.com,

Kamis, 20 Agustus 2020.

Dalam penelitian tersebut, ada 192 anak-anak yang diteliti. Dari jumlah tersebut sebanyak 49 di antaranya

positif mengidap virus corona.

Udara yang keluar dari napas anak-anak yang terinfeksi corona tersebut, ternyata mengandung virus yang

jauh lebih tinggi ketimbang orang dewasa penderita covid-19 yang berada di dalam ruang perawatan intensif.

Anak-anak yang diteliti berusia antara nol sampai 22 tahun, yang dibawa ke klinik atau rumah sakit karena mereka

diduga mengidap virus corona Sars-CoV-2, yang menyebabkan covid-19.

Menurut penjelasan Dr Alessio Fasano, salah seorang anggota tim peneliti dari Massachusetts General Hospital, sebagian

anak-anak itu dibawa ke rumah sakit karena punya gejala covid-19.

Sebagian lainnya, diperiksakan di rumah sakit karena mereka berkontak dengan orang yang terinfeksi atau tinggal di

wilayah yang sudah dinyatakan berisiko tinggi.

"Selama terjadi pandemi covid-19, kita terfokus memeriksa orang yang punya gejala covid, sehingga sampai pada

kesimpulan yang keliru bahwa mayoritas orang yang terinfeksi adalah orang dewasa," ujar Fasano.

"Dari hasil penelitian tersebut, sekarang kita tak bisa lagi mengabaikan bahwa anak-anak berpotensi besar

sebagai penyebar virus ini".

Penelitian tersebut dimaksudkan untuk menguji hipotesa selama ini yang menyatakan bahwa anak-anak lebih

aman terhadap covid-19 karena mereka punya lebih sedikit enzim yang menerima virus corona dibandingkan orang dewasa.

Memang jumlah enzim yang memudahkan virus corona berbiak di dalam tubuh pada anak-anak lebih

sedikit daripada orang dewasa, tapi mereka tetap membawa virus dalam tingkatan yang tinggi.

Oleh karena itu, hasil penelitian itu menyebut anak-anak sebagai "penyebar senyap covid-19", meskipun anak-anak tidak

menunjukkan gejala infeksi.

"Anak-anak mungkin menjadi sumber penyebaran virus ini," kata Fasano,

"Hal ini harus menjadi salah satu pertimbangan dalam membuka kembali persekolahan".

(Wartakotalive/Bambang Putranto)

BERITA PILIHAN EDITOR :

 MASIH Ingat Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun? Ternyata Sudah Dijatuhi Vonis, Berapa Tahun Penjara?

 Muncul KITA, Dideklarasi Relawan Jokowi Setelah KAMI: Tidak Ada Kami, Tidak Ada Kamu, yang Ada Kita

 Ditanyai Najwa Shihab, The Minions Marcus-Kevin Langsung Jujur Bilang Suka Politik

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anak-anak Ternyata Berpotensi Besar Sebagai Penular Virus Corona

https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/20/anak-anak-ternyata-berpotensi-besar-sebagai-penular-virus-corona

Penulis: Bambang Putranto

Editor: Bambang Putranto

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved