Tahun Baru Islam
Mitos dan Fakta Malam 1 Syuro yang Jatuh Pada 1 Muharram 1442 H, dari Hal Mistis hingga Sejarah
Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro di mana bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriyah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H jatuh pada Kamis (20/8/2020) sebentar malam.
Dalam tradisi Jawa, 1 Muharam juga selalu dibarengi dengan peringatan 1 Sura/Suro.
Sebagian masyarakat menganggap malam 1 Suro dikenal sakral dan penuh aura mistis.
Dikutip dari wikipedia Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro di mana bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriyah, karena Kalender jawa yang diterbitkan Sultan Agung mengacu penanggalan Hijriyah (Islam).
Satu suro biasanya diperingati pada malam hari setelah magrib pada hari sebelum tangal satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.
Satu Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa, hari ini dianggap kramat terlebih bila jatuh pada jumat legi. Untuk sebagian masyarakat pada malam satu suro dilarang untuk ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.
1. Bulan Muharram termasuk bulan haram
Dalam agama Islam, bulan Muharram (dikenal orang Jawa sebagai bulan Suro) adalah satu di antara empat bulan yang dinamakan bulan haram.
Dalam firman Allah Ta’ala berikut (yang artinya), "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. At Taubah: 36)
Menurut Abu Bakroh, Nabi Muhammad S.A.W bersabda,
"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Artinya dalam satu tahun ada 12 bulan, di antara ada empat bulan haram (suci). Bulan tersebut adalah Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban." (HR. Bukhari)
Lalu kenapa bulan tersebut disebut bulan haram?
Menurut Al Qodhi Abu Ya’la ahimahullah, ada dua makna bulan haram.
Pertama bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan.
Kedua adanya larangan berbuat buruk ditekankan karena bulan ini lebih baik dari bulan lainnya.