Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Belum Optimal: Harus Melakukan Terobosan
Muhadjir Effendy menilai pendidikan jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi Covid-19 ini masih belum optimal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Hal ini dilakukan karena Indonesia masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Menanggapi akan hal ini Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy angkat Bicara.
• Polisi Pergoki Dua Pria Berhubungan dalam Mobil di Palembang, Menangis Ingat Istri dan Anak
• Olly Dondokambey Gaungkan Mari Jo Bakobong Bersama Petani Tanam Kentang di Modoinding
Muhadjir Effendy menilai pendidikan jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi Covid-19 ini masih belum optimal.
Dirinya meminta pengelola pendidikan melakukan terobosan untuk pembelajaran di tengah pandemi corona ini.
“Harus ada keberanian dari pengelola pendidikan untuk melakukan terobosan. Terlebih kita tahu, PJJ ternyata dibandingkan plusnya lebih banyak minusnya,” ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (20/8/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut tingkat sebaran fasilitas untuk PJJ masih belum merata dan memadai di seluruh Indonesia.
Menurut Muhadjir, pandemi Covid-19 menunjukan segala kelemahan fasilitas pendidikan di Indonesia.
“Dengan wabah Covid-19 ini makin terlihat sebenarnya kelemahan-kelemahan dalam fasilitas pendidikan kita yang belum terselesaikan dengan baik," kata Muhadjir.
Muhadjir berharap dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) No. 6/2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 maka pengelola pendidikan dapat memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di lingkungan sekolah.
Dirinya meminta pemerintah daerah berani membuat kebijakan yang lebih progresif sesuai Inpres tersebut.
"Kalau protokol kesehatan bisa dilaksanakan dengan baik, maka ke depan ini akan bisa diterapkan pada bidang-bidang lain dan menjadi modal dasar menuju Indonesia maju," pungkas Muhadjir.
Seperti diketahui, pemerintah akhirnya mengizinkan sekolah yang masuk wilayah zona kuning melakukan pembelajaran tatap muka.
Aturan ini dikeluarkan setelah pemerintah merevisi Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Baru dan Tahun Akademi Baru di Masa Pandemi COVID-19.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menko PMK: Pembelajaran Jarak Jauh Saat Pandemi Covid-19 Dibandingkan Plusnya Banyak Minusnya