Berita Sulut
Pengamat Politik Sebut JPAR Bukan Lahir dari Kader Partai, Tapi Punya Pengaruh di Masyarakat
JPAR memiliki modal yang kuat, karena sudah pasti adanya dukungan partai Nasdem, tentu disini ada proses rekruting, tentu ada dukungan partai
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Terkait dengan JPAR yang akan maju dalam Pilwako Manado, Pengamat Politik Alfons Kimbal mengatakan faktor penentu beliau memiliki modal kuat dan dukungan partai untuk maju dalam Pilwako nanti.
Namun, kata Kimbal, sebenarnya JPAR ini tidak termasuk dalam kaderisasi partai, tetapi persoalannya politik dalam pilkada ini sangat pragmatis.
"Dimana-mana proses pengkaderan itu seringkali diabaikan, karena konsep pragmatis politik ini memang sedang marak saat ini," sebut Kimbal kepada Tribun Manado.
• Duet JPAR HAIM Harus Manfaatkan Kekuatan Mesin Partai Koalisi
• Hari Ini Minut Hanya Ketambahan Satu Kasus Positif Covid-19
• Hari Ini Sulut Ketambahan 27 Kasus Baru Covid-19, Bitung Terbanyak
Terlepas dari Pragmatis politik, JPAR ini memiliki modal yang kuat, karena sudah pasti adanya dukungan partai yaitu partai Nasdem, tentu disini ada proses rekruting, jadi tentu ada dukungan partai.
Kedua, dia ini figur sebagai seorang istri dari Walikota Manado, beliau juga merupakan rektor di Universitas Negeri Manado (UNIMA) hal ini menjadi faktor kekuatan.
"Namun, terlepas itu, sebenarnya harus ada korelasi antara Figur, Popularitas dan elektoral, bukan berarti figur yang sudah dikenal masyarakat akan memilih dia," ungkap Kimbal.
Namun, dia perlu membangun komunikasi politik yang kuat, jika kita mencermati ketiga faktor tersebut, kunci kekuatan JPAR disini adalah ada dukungan partai politik, kekuatan figur, dan faktor elektoral.
"Karena dengan begitu harus ada konektivitas untuk mendapatkan dukungan pemilih, antara dukungan figur dengan dukungan partai harus kuat untuk dapat mempengaruhi suara masyarakat," kunci Kimbal. (Mjr)
TONTON JUGA :