Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT RI

Bukan dari Negeri China, Pakaian Adat di Pecahan Uang Rp 75 Ribu Adalah Suku Tidung, Asli Kalimantan

Salah satu Netizen dalam grup whatsapp yang kemudian viral nampak menyorodkan uang pecahan yang diluncurkan bertepatan HUT Kemerdekaan RI tersebut.

Editor: Rizali Posumah
Wartakotalive
Satu dari 9 pakaian adat yang dikenakan di Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI Rp 75.000 dituding merupakan busana asal China. Setelah dilakukan penelusuran, pakaian adat yang dimaksud adalah milik Suku Tidung, Kalimantan Utara. 

"Inovasi uang rupiah terus dilakukan secara terencana untuk memastikan rupiah tetap menjadi kebanggaan kita bersama sebagai  simbol kedaulatan NKRI," jelas Perry.

Pengeluaran dan pengedaran uang peringatan kemerdekaan ini merupakan bagian dari rencana pencetakan uang tahun anggaran 2020.

"Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dengan mendasarkan pada ketentuan dan tata kelola sesuai Undang-undang Mata Uang," jelasnya.

Perencanaan sudah dimulai sejak tahun 2018, dan pencetakan uang peringatan kemerdekaan ini merupakan kali keempat, setelah  sebelumnya pada HUT ke-25 tahun 1970, ke-45 tahun 1990, dan ke-50 RI tahun 1995.

"Ke depan insyaallah pengeluaran uang peringatan kemerdekaan akan dilakukan setiap 25 tahun sekali, sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia," papar Perry.

Desain Bermakna Mensyukuri Kemerdekaan

BI menyatakan, filosofi desain uang baru peringatan hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia meliputi pendiri negara  Soekarno dan Mohammad Hatta, hingga satelit merah putih.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, filosofi itu digambarkan melalui desain mata uang yang meliputi halaman muka bermakna
mensyukuri kemerdekaan.

"Mensyukuri dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh proklamator Insinyur Soekarno dan Doktorandus Mohammad Hatta," terangnya.

Juga, kata Perry, ada berbagai pencapaian pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia yang digambarkan melalui jembatan Youtefa, MRT, dan tol Trans Jawa.

Sementara, halaman belakang bermakna memperteguh kebhinekaan dengan anak-anak berpakaian adat yang mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, motif tenun Nusantara diwakili grinting Bali, batik kawung Jawa, dan songket Sumatera Selatan yang menggambarkan kebaikan keanggunan dan kesucian.

Halaman belakang juga bermakna menyongsong masa depan gemilang pada era digital, digambarkan dengan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI.

"Era global dengan peta Indonesia emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia dalam kancah global," beber Perry.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan uang peringatan HUT ke-75 RI, dalam bentuk uang kertas dengan nilai nominal Rp
75.000, Senin (17/8/2020).

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved