KKB Papua
Aksi-aksi Brutal Bos KKB Papua Hengki Wuamang Sebelum Tewas Ditembak TNI-Polri, Peneror Tembagapura
Sejumlah aksi penyerang pimpinan KKB Papua Kodap III Timika, Hengki Wuamang. Dikenal brutal saat beraksi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dikabarkan Tim Gabungan TNI-Polri menembak mati satu pimpinan Kelompok Kriminal (KKB) Papua, yakni Hengky Wuamang atau HW (31).
Hengki Wuamang merupakan pimpinan KKB Papua Kali Kopi.
Aparat TNI-Polri akhirnya berhasil meredam serangan KKB Papua yang selama ini bermarkas di Kali Kopi, Kabupaten Mimika.
Kelompok yang dalam struktur Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut masuk dalam wilayah Kodap III yang sering berulah di
Distrik Tembagapura atau areal operasional PT Freeport Indonesia (PTFI).
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw menyebut, daftar kriminal HW cukup panjang dan yang bersangkutan kini termasuk sebagai
perancang berbagai aksi penembakan di Tembagapura.
"HW adalah orang yang mengajak beberapa KKB di pegunungan tengah untuk masuk ke Tembagapura, dia yang mengatur semua
untuk melakukan aksi di areal PTFI," ujar Waterpauw, di Jayapura, Senin (17/8/2020).
Beberapa aksi penembakan yang pernah didalangi dan dilakukan sendiri oleh HW, di antaranya pada 2009.
• Hengki Wuamang, Pimpinan KKB Papua yang Tewas Ditembak TNI-Polri, Sosok Andal Penyelenggara Perang
Saat itu, HW pernah diamankan terkait rangkaian aksi penembakan di areal PTFI, antara lain, penembakan karyawan PTFI di mile 52
pada 11 Juli 2009 dengan korban adalah warga asing, Drew Ncholas Bren.
HW juga pernah melakukan penyanderaan masyarakat dan karyawan PTFI di Kampung Banti pada 2017, juga pembakaran kartu
identitas karyawan PTFI pada 16 Juli 2018 di Kampung Kimberly, lalu pembakaran SD dan rumah sakit Banti pada 24 Maret 2018.
Kemudian, HW juga terlibat dan merencanakan aksi penembakan di areal PTFI Kwala Kencana pada 30 Maret 2020.
Menurut Paulus, HW sebelum tewas telah terpantau akan kembali mengumpulkan beberapa KKB dari pegunungan tengah Papua
untuk kembali berulah di kawasan operasional PTFI.
"HW diketahui ikut deklarasi gabungan KKB di Ilaga, Puncak, pada 8 Agustus 2020, yang bertujuan untuk melakukan aksi gabungan penembakan di Tembagapura.
"Setelah deklarasi HW menyiapkan tempat dan makan atau logistik buat gabungan KKB yang dipimpin oleh Lekagak Telenggen," kata Paulus.
Keberadaan HW sebagai salah satu pimpinan KKB di wilayah Kali Kopi dimulai pada 2018 saat pimpinan Kodap III Toni Kwalik meninggal dunia.
• TNI-Polri Tembak Mati Pimpinan KKB Papua di Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Hengki Wuamang Tewas
Menurut Paulus, HW bersama Jhony Botak bersama-sama memimpin Kodap III dan melakukan berbagai rangkaian aksi teror, baik
kepada aparat maupun warga sipil.
"Sejak meninggalnya Toni Kwalik, panglima Kodap III pada 2018, HW bersama JB mengambil peran sebagai pimpinan KKB di Kali Kopi
sebelum ada pergantian pimpinan yang baru," tutur Paulus.
Aksi kriminal HW akhirnya bisa diakhiri setelah pada Minggu (16/8/2020), aparat gabungan TNI-Polri menyergap tempat
persembunyian dan membuat dia tewas karena mengalami luka tembak pada bagian perut.
Dalam aksi tersebut, aparat keamanan mengamankan beberapa barang bukti seperti, 1 pucuk laras pendek Jericho, 1 pucuk laras
pendek rakitan, 1 pucuk laras panjang rakitan, 376 butir munisi campuran, uang tunai sebesar Rp 22.467.000, 19 buah alat komunikasi HP.
Kemudian, 7 pucuk senapan angin, 6 buah magazine (3 SS, 1 M16, 1AK), 18 buah senjata tajam, 3 bendera bintang kejora, 2 teropong,
1 telescop dan 1 buku tabungan Bank Mandiri atas nama AK.
Sumber: Kompas.com
Tautan:
