News
Di Masa Pandemi Virus Corona, Permintaan Ponsel China Turun 35%, Huawei dan Apple Khawatir
Penjualan menurun hingga 35 persen. Data ini berdasarkan rilis lembaga pemerintah pada hari Selasa, (11/8/2020).
TRIBUNMANADO.CO.ID, BEIJING - Bulan Juli lalu tren negatif pengiriman produk ponsel di China terlihat.
Penjualan menurun hingga 35 persen. Data ini berdasarkan rilis lembaga pemerintah pada hari Selasa, (11/8/2020).
Hal itu menunjukan bahwa di tengah wabah virus corona, permintaan akan produk ponsel di China terus menurun.
Padahal beberap waktu lalu China sempat sedikit lega kerena jumlah kasus mulai menurun.
Menurunnya permintaan ini membuat sejumlah perusahaan ponsel terkemuka seperti Huawei dan Apple khawatir.
Terutama Apple yang sejak pandemi ini benar-benar merasakan dampak dari sulitnya ekspor.
Pada bulan Juli lalu, para produsen ponsel hanya mengirimkan 21,3 juta unit ponsel ke seluruh China. Jumlah ini menurun cukup drastis dari 33 juta unit pada tahun lalu.
China Academy of Information and Communications Technology (CAICT), lembaga penelitian yang didukung pemerintah China, mencatat penurunan persentase pengiriman yang lebih tajam jika dibandingkan dengan bulan Mei (turun 10%) dan bulan Juni (turun 16%).
Menurut laporan Reuters, pada bulan April lalu CAICT sempat melaporkan bahwa pengiriman produk ponsel di China mulai meningkat sebesar 17%. Peningkatan ini cukup di luar dugaan mengingat saat itu wabah virus corona sedang ada di puncaknya.
Saat itu baik pemerintah China maupun para produsen ponsel melihat adanya sedikit harapan di tengah masa sulit akibat pandemi.
Sejak pandemi melanda, penjualan ponsel di China perlahan menurun. Hal ini tidak lepas dari aturan ekspor dan impor yang diperketat demi mencegah penyebaran virus.
Bahkan merek besar seperti Apple saja sempat dibuat kesulitan karena sejumlah pabrik utamanya yang ada di China terpaksa tutup akibat wabah penyakit yang melanda.
Di sisi lain, merek lokal seperti Huawei juga mulai khawatir setelah data pengiriman bulan Juli dirilis.
Sebelum ini penjualan domestik Huawei sempat meningkat berkat adanya sentimen anti-produk AS di China.
Huawei dan sejumlah merek ponsel lokal lainnya jelas mendapatkan keuntungan dari kampanye tersebut.