Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sudah Dikepung Tetap Melawan, Pria Bersenjata Tajam Ngamuk di Kantor Polisi

Seorang petugas juga terlihat berupaya melumpuhkan pria bercelana pendek dari belakang.

Editor: Charles Komaling
tribunlampung.co.id/dedi sutomo
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JEMBER – Beredar sebuah video di grup WhatsApp yang memperlihatkan seorang laki-laki bercelana pendek masuk ke sebuah kantor polisi sambil mengacungkan senjata tajam ke petugas.

Video berdurasi 1 menit 16 detik itu memperlihatkan pria tersebut menantang polisi yang sudah mengepungnya.

“Taruh dulu, taruh dulu (pisaunya),” kata anggota polisi dalam rekaman.

Bukannya menuruti perintah, pria itu malah menantang balik petugas. "Ayo maju, ayo,” kata pria tersebut sambil mendatangi polisi yang sudah mengepungnya. Terdengar polisi lain meminta rekan mereka untuk berhati-hati.

"Sabar-sabar, awas-awas, jangan di belakangnya,” teriak petugas.

Tak berselang lama, terdengar suara tembakan yang mengarah ke pria tersebut. Seorang petugas juga terlihat berupaya melumpuhkan pria bercelana pendek dari belakang.

Namun, pria bersenjata tajam itu menghindar dan akhirnya dikejar oleh petugas. Dari penelusuran Kompas.com, peristiwa itu terjadi di halaman Mapolres Jember, Rabu (12/8/2020).

Wakapolres Jember Kompol Wyndi Syafutra mengatakan, pelaku berinisial CAP (34), warga Kecamatan Rambipuji, masuk ke kantor polisi dengan mengendarai sepeda motor tanpa melapor ke petugas. Petugas piket penjaga pos pintu masuk kemudian menegur CAP saat pria ini sedang memarkirkan motornya. Namun, CAP malah marah-marah sambil mengeluarkan senjata tajam.

“Dia masuk karena tidak lapor, lalu dipanggil oleh anggota,” kata Wyndi saat diubungi, Jumat (14/8/2020). “Ngamuk-ngamuknya tidak teriak, tidak bisa diajak ngomong, matanya mendelik,” tutur dia.

Petugas berupaya merebut pisau yang dipegang CAP. Setelah berhasil, pria ini langsung diamankan oleh polisi. Wyndi mengaku saat ini CAP masih diperiksa dan akan dibawa ke dokter jiwa. “Kalau hasil cek kesehatan memang stres, kami kembalikan pada keluarga atau dinsos,” ucap Wyndi. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved