Kasus Pembunuhan
Setelah Sempat Curhat ke Anaknya, Arini Ditemukan Tewas Tergantung di Truk, Ternyata Dibunuh Suami
Mata Uan berkaca-kaca karena tak sempat menanyakan kapan kepulangan ibunya itu dari Bener Meriah.
Samsudin masih terjaga pada Senin (10/8/2020) malam. Ia menyaksikan seorang perempuan didampingi anaknya bertamu ke rumah Arini.
Perlahan, terdengar suara benturan keras dari rumah kayu Arini menembus dinding rumah Samsudin yang hanya berjarak tiga meter.
Ia tidak bisa memastikan suara benturan itu dari dinding rumah atau truk. Tapi, semakin lama semakin keras suara gaduh terdengar dari dalam rumah.
"Mana kunci mobilku," teriak M seperti yang Samsudin dengar malam itu. "Mana hapeku dulu!" balas Arini.
Di tengah suami istri ini cekcok, Samsudin mendengar suara kaca pecah.
Baru dua bulan ini Arini tinggal di rumah itu. Sebelumnya, ia dan suami tinggal di rumah kontrakan yang letaknya hanya sekitar 10 meter dari rumah sekarang.
Bukan kali ini saja Samsudin mendengar Arini dan M terlibat adu mulut di rumahnya hingga terdengar sampai ke rumah tetangga.
Sosok Arini ramah terhadap tetangga, tapi suaminya cuek dan tidak pernah bertegur sapa.
"Kalau bertemu muka, dia (suami korban) hanya sekedar basa basi, tidak pernah ngobrol dengan saya,” aku Samsudin.
Ia tak menyangka hidup Arini harus berakhir tragis, tergantung di dinding truk suaminya.
"Rupanya korban sudah di situ sejak kemarin (Selasa, red), saya tidak tahu. Baru hari ini (Rabu, red) saya tahu dia sudah meninggal dunia,” kata dia.

Sempat Curhat ke Anak Gadisnya
Sebelum keributan pada malam itu, Arini sempat menelepon putrinya, Uan Maharani (17) pukul 19.00 WIB.
Malam itu Uan bersama neneknya sedang menonton televisi di rumah mereka di Desa Mabar Hilir, Kecamatan Deli, Medan, Sumatera Utara.
Dari balik telepon, Uan mendengar ibunya bercerita sudah tak tahan tinggal bersama suaminya M di Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo.