Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

DERETAN Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan di Bulan Suro, Jika Dilanggar akan Ada Nasib Buruk

Khususnya malam Satu Suro memang menjadi semacam kepercayaan mistis bagi masyarakat Jawa, sehingga ada beberapa ritual dan larangan yang harus dijalan

Editor: Indry Panigoro
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Berebut air di kirab satu Suro. 

Tak melulu dikaitkan pada kepercayaan Hindu, namun ada maksud lain di balik pantangan menikah di bulan Suro.

Han Gagas berkata, "Budaya Suro bisa dianggap bulan spiritual sehingga waktunya untuk ibadah dan membersihkan dari sifat, sikap, watak nafsu angkara, aluamah, sufiyah, mutmainah, dan bisa dianggap sebagai bulan rehat dan refleksi renungan, bukan untuk membuat hajat yang berdampak pada pengeluaran keuangan terlalu banyak.

Hal ini tentu bermakna bahwa di bulan spiritual ini, alangkah lebih baik jika menggunakannya untuk beribadah, untuk merehatkan diri dari hingar-bingar dunia, bahkan untuk merenungkan kehidupan agar berjalan lebih baik.

Sedangkan, jika hajatan pernikahan atau hajatan lain digelar, masyarakat akan cenderung mengeluarkan biaya yang banyak untuk hajatan tersebut.

Hal ini tentu membuat bulan spiritual tidak dimanfaatkan dengan maksimal karena kesempatan untuk beribadah dan renungan berkurang atau malah hilang sama sekali berganti dengan pesta hajatan.

Selain dari segi spiritual, pantangan menikah di bulan Suro bisa pula dikaitkan dari segi sosial dan ekonomi.

Bukan Bulan Menakutkan

Menurut KH Bukhari Masruri Bulan Muharam atau bulan Suro dalam istilah Jawa bukanlah bulan yang menakutkan.

Ketua PWNU Jawa Tengah periode 1985-1995 itu mengatakan sebaliknya, bahwa bulan Muharam itu memiliki banyak keutamaan dan penuh dengan keistimewaan.

“Masyarakat memandang bulan muharam sebagai bulan ketakutan. Padahal muharam itu bulan yang penuh dengan keberkahan,” katanya.

"Orang Jawa perlu let (jeda), termasuk kondisi keuangan. Jika terlalu banyak hajatan yang kudu nyumbang nanti kasihan bisa buat banyak yang marah atau terlalu ngoyo kerja buat nyumbang, itu bisa buat aura negatif. Ini versi yang modern ke manajemen uang," tambahnya.

Dalam masyakarakat Jawa, menikah bisa dilakukan sepanjang tahun, kecuali pantangan pada bulan Suro.

Amalam-amalan di bulan Suro

Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram bisa dengan melakukan berbagai kegiatan positif yang bisa mendatangkan banyak manfaat.

Jika didasarkan pada Alquran, hal pertama yang perlu dievaluasi ketika menyambut 1 Muharram adalah ketakwaan.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved