Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Jadi Relawan, Driver Ojol Ini Ungkap Apa yang Dirasakan Setelah 24 Jam Disuntik Vaksin Covid-19

Para relawan yang sudah disuntik vaksin Covid 19 di RS Pendidikan Universitas Padjadjaran sudah melewati waktu 24 jam sejak penyuntikan.

Editor:
Freepik.com/Grid.id
Ilustrasi vaksin virus corona 

Sembilan belas relawan vaksin Covid-19 mendapat penyuntikan pertama di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/9/2020).

Penyuntikan pertama itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kelapa BNPB, Doni Monardo serta rombongan lainnya.

Ketua Tim Peneliti Uji Klinis vaksin Covid-19, dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Kusnandi Rusmil mengatakan awalnya ada 21 relawan yang akan disuntik vaksin hari ini, namun yang datang hanya 19 relawan.

"Sudah, tadi 19 sesuai dengan swab kemarin, kemarin kan 21 diswab, tapi yang datang 19, mungkin yang tadi satu kurang sehat," ujar Kusnandi, saat ditemui di RSP, Unpad, Selasa (11/9/2020).

Setelah mendapat suntikan pertama kata dia, 14 hari kemudian 19 relawan itu harus kembali datang ke RSP untuk mendapat suntikan kedua.

Setelah dua kali disuntik, kata dia, baru enam bulan kemudian dicek lagi.

"Jadi habis dua kali suntik diambil darah, terus akhirnya diperiksa lagi darahnya," katanya.

Dalam uji vaksin tahap ketiga ini, kata dia, ada dua efek samping yang akan dirasakan oleh relawan yakni lokal dan sistemik.

"Kalau lokal bengkak, berapa besar bengkaknya, nanti kita lihat, kalau sistemik, panas, berapa panasnya, jadi gitu, mereka semua lapor," ucapnya.

Kusnandi memastikan tidak ada istilah gagal dalam uji vaksin ini.

Sebab, kata dia, ini merupakan uji klinis tahap ketiga.

"Diduga selama ini enggak ada efek sampingnya, kan ini yang ketiga, kalau banyak efek sampingnya dari dulu sudah tidak bisa lagi, sekarang ketiga," katanya.

Selain di Indonesia, kata dia, ada sejumlah negara lain seperti India, Brazil, Bangladesh, dan Turki yang sama-sama mengembangkan vaksin Covid-19 ini. Lagi pula, kata dia yang menentukan gagal atau tidaknya vaksin itu WHO.

"Tidak ada orang yang bisa ngomong ini gagal, yang bisa cuma WHO, karena kalau vaksin itu komitmen global, karena akan diberikan kepada semua orang, jadi yang bertanggung jawab adalah WHO, makanya di beberapa tempat," ucapnya.

Jokowi Yakin Vaksin Segera Diproduksi Bio Farma

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved