Human Interest
Lansia Ini Jahit Ratusan Masker, Topang Ekonomi Keluarga dan Bantu Sesama
Pendemi Covid-19 membuat para lansia makin terkucil.Mereka diminta mengunci diri dalam rumah berhubung rentan terjangkit Covid-19
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pendemi Covid-19 membuat para lansia makin terkucil.
Mereka diminta mengunci diri dalam rumah berhubung rentan terjangkit Covid-19, dilarang masuk mal.
Tak dibolehkan naik kereta di Jakarta, tak bisa antar-cucu ke sekolah di zona hijau. Paling sedih adalah dibatasi beribadah di sejumlah Gereja.
Padahal, di usia senjanya, mereka ingin lebih dekat pada hal-hal yang berbau kerohanian.
Namun Grace Sally tak mau mengutuk kegelapan. Ia memilih menyalakan sebuah lilin.
Lansia 63 tahun ini jadi pembuat masker. Masker ia jual. Namun ada yang ia beri cuma cuma.
Kepada kerabat, tetangga dekat atau orang miskin.
• 2 WNA Masuk Dalam Data Pemilih, Ini Tindak Lanjut dari KPU Boltim
• Misteri Fenomena Makhluk Berleher Super Panjang 100 Tahun Lalu Akhirnya Terungkap, Ini Penjelasannya
• Musda Golkar Bolmong Bakal Super Ketat, Adu Kuat Tokoh Berpengalaman dan Muda Potensial
"Di masa pendemi ini, saya justru terdorong untuk bangkit, membuat sesuatu yang berharga untuk kehidupan," kata dia.
Sally hidup sebatang kara. Suaminya sudah meninggal. Anak anaknya kerja di tempat yang jauh.
Di waktu tertentu mengunjunginya.
IKUTI INSTAGRAM TRIBUN MANADO:
"Saya di Minahasa Utara mereka di kabupaten lain. Tapi kami masih berkomunikasi aktif, kami saling menyayangi," kata dia.
Selama ini ia menghidupi diri dengan uang pensiun suami. Sebelum Covid-19, ia punya usaha warnet.
Namun warnet itu tutup seiring dengan merebaknya kasus Covid-19 di Minut.
Anak-anaknya melarangnya untuk bekerja keras.
• New Normal, ASITA Sulut Realistis, Bidik Turis Lokal Bumi Nyiur Melambai
• Terlibat Peredaran Narkoba, Dua Oknum Polisi Dilumpuhkan Karena Hendak Kabur saat Ditangkap
• Resep Es Krim untuk Cemilan Akhir Pekan: Ada Es Mambo Yoghurt hingga Es Loli Yoghurt Blueberry
Pagi berjemur saja. Siangnya minum vitamin C, toh hidupnya sudah tercukupi.
Tapi ketua anak ranting PDI Perjuangan Desa Kalawat, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut ini kukuh
berbuat sesuatu yang bisa menambah ekonomi keluarga dan membantu sesama.
"Saya terpikir buat masker saja, saya toh punya kemampuan menjahit," ujar dia.
Masker pun ia buat, taktik penjualannya memang old style. Perlahan tapi pasti.
"Awalnya saya pakai, lalu ada tetangga dekat yang lihat, mereka beli, kemudian tetangga jauh, kemudian warga
desa dan demikian seterusnya menyebar, yang mau beli datang sendiri ke rumah, saya tak punya tenaga lagi jika harus pesan antar," kata dia.
• Ramalan Zodiak Cinta Senin 10 Agustus 2020: Si Dia Rela Untukmu Scorpio, Sagitarius Ada Momen Besar
Sejumlah masker terjual, namun ada pula yang ia beri cuma cuma. Untuk tetangga yang miskin.
"Saya dapat tiga bahagia. Pertama dapat kerjaan membunuh waktu luang, kedua dapat uang dari penjualan dan ketiga kepuasan moral dari membantu orang susah, saya rasa ini bisa menguatkan saya di masa covid-19 ini," ujar dia.
Hingga kini sudah ratusan masker ia buat.
Dalam sehari ia bisa buat puluhan masker Masker Sally khas.
Buatannya rapi, gayanya tak neko-neko, konvensional tapi efektif.
Beberapa di antaranya berbahan kain brokat. "Saya jual sepuluh ribuan," kata dia.
Dari mana kain didapatkan? "Ini sisa kain saya, sebagai penjahit, ada banyak sekali,ada pula dari pakaian bekas yang lama, tentu saya cuci bersih dan pakai bahan khusus," kata dia.
Banyak yang menyarankan agar maskernya dijual lewat medsos. Agar lebih laku, untuk ia ia butuh waktu.
• Kisah Intelijen Kopassus Berantas Teror KKB Aceh, 1 Tahun Jalankan Misi & Tinggal di Desa Musuh
"Saya sudah gaptek, tak terlalu lincah bermedsos, lagi pula ini kan usaha berbasis amal," kata dia.
Sally tak puas dengan masker, Ia tengah berinovasi membuat kentang goreng.
Akan dijalankan dengan bisnis pelayanan pula. Agar ia dapat tiga bahagia itu.
"Saya ingin menunjukkan, bahwa lansia bukan kamu tak berguna di masa Covid-19, lansia
dapat memberi sesuatu di masa covid-19," kata dia.
Yang dilakukan Sally bisa mendorong kaum yang lebih muda lagi untuk berjuang di masa Covid-19.
Malu kalau kalah sama kaum yang lebih tua. (art)
• Kelompok Hezbollah Dituding Sebagai Dalang Ledakan di Lebanon, Benarkah?
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: