Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Sinabung

Dengar Suara Dentuman Gunung Sinabung Bergemuruh, Warga Ingat Nasib Buruk Beberapa Tahun Silam

Dari kesaksian warga sekitar kaki gunung Sinabung, ada tiga erupsi besar sejak pukul 02.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Editor: Frandi Piring
Instagram
Gunung Sinabung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesaksian warga ketika mendengar erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara pada Sabtu (8/8/2020).

Erupsi terjadi selama 17 jam lebih, tercatat ada tiga letusan besar yang terjadi di Gunung Sinabung.

Akibatnya, debu tebal menyelimuti daerah kaki Gunung Sinabung.

Dari kesaksian warga sekitar kaki gunung Sinabung, ada tiga erupsi besar sejak pukul 02.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 02.00 WIB yang membawa serta debu vulkanik sekitar pukul 02.20 WIB.

Erupsi pertama ini hanya berada di sekitar kaki gunung.

Gunung Sinabung Meletus, Warga Dengar 5 Kali Suara Gemuruh
Gunung Sinabung Meletus, Warga Dengar 5 Kali Suara Gemuruh (TRIBUN MEDAN/M NASRUL)

Sementara erupsi kedua yang terjadi pada pukul 02.30 WIB dan membawa abu vulkanik hingga ke kota Berastagi.

"Kalau yang pertama itu pada pukul 02.00 WIB tidak begitu besar karena abunya tidak terlalu banyak. .

"Tapi kalau yang kedua itu besar karena disertai angin kencang juga sehingga abunya mencapai Kota Berastagi," ujar Wanton Sembiring, warga sekitar Naman Teran, Kecamatan Naman Teran pada Sabtu (8/8/2020).

Sejauh pengalaman warga sekitar, erupsi ditandai dengan bunyi gemuruh, aroma belerang, dan dentuman-dentuman seperti pesawat yang sedang melintas.

Mendaki Gunung Klabat, Kapolda Sulut Irjen Pol Royke Peringati Hari Bersejarah

Saat Gunung Merapi Erupsi Wajah Pria Ini Terekam Kamera, Ada Gumpalan Awan yang Disebut Pertanda

Dilarang Ada Aktifitas Manusia, Gunung Merapi Kembali Bergejolak

Selain Wanton Sembiring, Idawati Sembiring (40) warga Desa Naman Teran, Kecamatan Medan Teran juga menuturkan sejak erupsi pada tahun 2010, erupsi Gunung Sinabung kembali dialaminya.

"Sampai sekarang sudah ada sepuluh tahun kami di sini merasakan erupsi Gunung Sinabung.

"Pertama sekali terjadi pada tahun 2010," sambungnya.

Tumpukan material vulkanik Gunung Sinabung terlihat dari Desa Tiga Kicat, Karo, Sumut, Selasa (04/2/2014). Erupsi Gunung Sinabung yang disertai luncuran awan panas pada 1 Februari, mengakibatkan 15 orang meninggal dunia di Desa Sukameriah yang berjarak 2,5 km dari Gunung Sinabung.
Tumpukan material vulkanik Gunung Sinabung terlihat dari Desa Tiga Kicat, Karo, Sumut, Selasa (04/2/2014). Erupsi Gunung Sinabung yang disertai luncuran awan panas pada 1 Februari, mengakibatkan 15 orang meninggal dunia di Desa Sukameriah yang berjarak 2,5 km dari Gunung Sinabung. (TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI)

Dari pengamatannya, erupsi terbesar itu terjadi pada tahun 2013 yang mengakibatkan sejumlah warga di desa Sukanalu Teran harus meninggalkan tempat tinggalnya.

"Kalau terjadi erupsi, kita seakan mengingat kembali masa lalu kita di tahun 2013.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved