Ledakan di Beirut
Foto Ini Tunjukkan Kondisi Beirut Lebanon Setelah Ledakan yang Tewaskan Ratusan Orang
Terjadi peristiwa yang memilukan di Ibu Kota Lebanon yakni Beirut. Telah terjadi ledakan di kota tersebut yang menimbulkan ratusan korban jiwa.
Dikutip AFP, teknisi berusia 38 tahun tersebut menuturkan Lebanon sudah melalui mulai dari perang saudara (1975-1990), krisis ekonomi, hingga virus corona.
"Saya kira kami tak akan melewati yang lebih buruk lagi.
Tapi, saya tak yakin bagaimana negara ini bisa bangkit kembali," keluhnya.
Di daerah yang dekat dengan pelabuhan, dampak karena konflik sipil puluhan tahun silam bisa dicapai hanya dalam beberapa detik karena peristiwa itu.
Mar Mikhail, yang tempat tinggalnya paling terdampak ledakan,
mengungkapkan melihat mayat di jalan, di mana dia menduga mereka jatuh dari balkon.
Perdana Menteri Hassan Diab menyebut insiden tersebut sebagai "tak bisa diterima",
dan berjanji bakal menggelar penyelidikan.
Apalagi setelah 2.750 ton amonium nitrat, bahkan kimia yang bisa dipakai sebagai pupuk maupun peledak, disinyalir sebagai penyebab utamanya.
Barang tersebut dilaporkan disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun terakhir.
"Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini bakal membayar akibatnya," janjinya.
Pesan belasungkawa maupun dukungan berdatangan dari seluruh dunia untuk Lebanon, yang ekonominya sudah kolaps karena belitan utang luar negeri pada awal tahun ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seperti Inilah Kondisi Beirut, Lebanon, Setelah Ledakan yang Tewaskan 100 Orang"