Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ledakan Beirut Lebanon

78 Tewas & 4.000 Luka-luka dalam Ledakan Beirut Lebanon, Gubernur Beirut: ''Seperti Bom Hirosima''

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan, hingga pukul 24.00 waktu setempat, sedikitnya 78 tewas dan korban luka-luka mencapai hampir 4.000 orang.

Editor:
(STR/AFP)
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api menyusul ledakan dahsyat di area pelabuhan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). 

Status kota bencana

Keadaan di Beirut setelah diguncang dua ledakan dahsyat.
Keadaan di Beirut setelah diguncang dua ledakan dahsyat. (©STR/AFP)

Sidang Dewan Tinggi Keamanan Lebanon yang dipimpin langsung Presiden Lebanon Michel Aoun, Selasa malam, mengumumkan kota Beirut sebagai kota bencana.

Ia meminta Perdana Menteri LebanonHassan Diab menyiapkan situasi dalam keadaan darurat.

Dewan Tinggi Keamanan Lebanon memutuskan membentuk komite penyelidik yang harus melaporkan hasil penyelidikannya atas ledakan kota Beirut selambat-lambatnya dalam lima hari mendatang.

PM Lebanon Hassan Diab dalam pidato melalui televisi Lebanon, Selasa malam, mengumumkan bahwa hari Rabu ini merupakan hari berkabung untuk para korban akibat ledakan dahsyat itu.

Ia juga menyerukan permintaan bantuan internasional kepada Lebanon akibat ledakan dahsyat tersebut.

Diab, yang menjabat PM Lebanon sejak Januari lalu, menegaskan bahwa Lebanon dilanda musibah, dan apa yang terjadi hari ini tidak berlalu tanpa pertanggung jawaban. "Pihak yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harga. Saya tidak mendahului hasil penyelidikan atas ledakan kota Beirut ini,” lanjut Diab tanpa menuding secara definitif pihak yang harus bertanggung jawab di balik ledakan tersebut.

Namun, lanjut Diab, gudang bahan peledak yang menjadi sumber ledakan itu sudah ada sejak tahun 2014.

Seperti bom Hiroshima

Gubernur Kota Beirut, Marwan Abboud, melukiskan dahsyatnya ledakan kota Beirut itu seperti ledakan bom atom di kota Hiroshima, Jepang, ketika pasukan AS menjatuhkan bom atom di kota tersebut pada tahun 1945.

Orang-orang yang terluka digambarkan di luar rumah sakit menyusul ledakan di ibukota Lebanon Beirut pada 4 Agustus 2020. - Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang bangunan dan mengirim asap besar. mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui.
Orang-orang yang terluka digambarkan di luar rumah sakit menyusul ledakan di ibukota Lebanon Beirut pada 4 Agustus 2020. - Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang bangunan dan mengirim asap besar. mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. ((IBRAHIM AMRO / AFP))

Dinas pemantau gempa bumi di Jordania menyampaikan, dahsyatnya ledakan kota Beirut itu setara dengan gempa bumi skala berkekuatan 4,5 magnitudo.

Televisi CNN, mengutip badan pemantau Eropa Mediterania untuk bencana alam, menyebut dahsyatnya ledakan kota Beirut terasa hingga ke negara Siprus yang berjarak sekitar 240 kilometer sebelah utara Lebanon.

Pelabuhan kota Beirut, lokasi sumber ledakan dahsyat, berada di area pusat kota yang terdapat gedung-gedung sangat strategis sehingga menyebabkan kehancuran pusat kota Beirut tersebut.

Di pusat kota Beirut, terdapat gedung parlemen, kantor Perdana Menteri Lebanon, perhotelan, kantor-kantor, dan pusat-pusat perbelanjaan penting.

Kehancuran kota Beirut akibat ledakan dahsyat itu tidak pernah terjadi sejak kemerdekaan negara itu dari kolonial Perancis tahun 1943, dan bahkan juga sejak perang saudara selama 15 tahun (1975-1990).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved