Renungan Harian Keluarga
BACAAN Alkitab Hari Ini Selasa 4 Agustus 2020: Sabar Menghadapi Penguasa
Artinya ada saja penguasa yang bertindak bodoh, melampiaskan amarah dengan tak terkendali untuk hal-hal yang tidak perlu.
Renungan Harian Keluarga oleh Pnt Jackried Maluenseng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kata pepatah: "sepandai-pandainya tupai melompat, sekali kelak jatuh juga."
Demikian juga dengan penguasa atau para pemimpin. Tak ada yang sempurna, tetap ada kelemahan.
Sehebat apapun penguasa melakukan sesuatu pekerjaan dalam kekuasaannya, tetap ada saatnya melakukan kekhilafan.
Yang lebih tragis lagi adalah, ada penguasa atau pemimpin yang lebih banyak khilafnya dari pada benarnya.
Artinya ada saja penguasa yang bertindak bodoh, melampiaskan amarah dengan tak terkendali untuk hal-hal yang tidak perlu.
• Ledakan Dahsyat di Pabrik Kimia China, 4 Orang Hilang, 5 Luka-luka, Petugas Lakukan Pencarian
• SOAL & JAWABAN LENGKAP SMA/SMK Sederajat, Selasa 4 Agustus 2020, Belajar dari Rumah TVRI
Menghadapi penguasa yang demikian, Pengkhotbah mengingatkan kita agar kita tetap duduk tenang, diam dan tetap sabar.
Sebab hal itu, akan menolong diri kita dan si penguasa itu sendiri.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.(ay 1)
Sebab, banyak penguasa melakukan kekhilafan karena kekuasaannya. Bahkan "kekhilafan yang disengaja." Inilah yang diamati oleh Raja Salomo, sang pengkhotbah.
"Ada suatu kejahatan yang kulihat di bawah matahari sebagai kekhilafan yang berasal dari seorang penguasa,"(ay 5)
Kita harus memiliki hikmat menghadapi penguasa yang demikian.
Kita jangan ikut marah atau panas hati menghadapi amarah ataupun hardikan penguasa.
Ketika mereka berlaku tidak benar pun harus dihadapi dengan kesabaran dan hikmat dari Allah.

Sebab ada banyak hal yang salah yang dilakukan oleh penguasa dalam pekerjaannya.
Misalnya menempatkan orang yang bodoh pada tempat yang penting dan strategis.
Sementara orang yang berhikmat ditempatkan dalam kedudukan yang salah.
Sahabat Kristus, sebagai orang percaya kita adalah orang berhikmat.
Dan sebagai orang berhikmat, kita harus sabar menghadapi segala situasi dan kondisi.
Termasuk ketika kita ditekan, dihardik, difitnah, dimarahi dan dihukum meski kita tidak melakukan kesalahan apapun.
• Penyebab dan Gejala Asam Urat hingga Cara Mengontrol, Nyeri Sendi hingga Kemerahan
• Beri Peringatan Keras untuk Hadi Pranoto, Kemenristek: Himbau Agar Masyarakat Lebih Berhati-hati
Kita dinasihatkan agar tetap sabar dan tidak membalas perilaku mereka dengan cara yang sama dengan yang mereka atau dia lakukaan. Kita jangan jadi bodoh seperti mereka.
Tapi kita tetap dalam jati diri sebagai orang berhikmat.
Sebab jika kita tetap konsisten untuk sabar dan mempertahankan hikmat yang ada pada kita, maka yang diuntungkan bukan hanya diri kita.
Tapi juga si penguasa dan orang-orang di sekitar kita.
Begitulah orang berhikmat. Kita harus panjang sabar dan berprilaku baik dan benar, pengasih dan penyayang.
Jadi, orang berhikmat itu hidupnya akan menjadi berkat bagi dirinya dan orang lain.
Semuanya sebagai bentuk atau wujud ketaatan kita kepada Allah.
Sebab hikmat kita adalah hikmat yang berasal dari Allah.
Sebagai keluarga Kristen, kita pasti diperhadapkan dengan penguasa bahkan banyak orang-orang yang tidak suka serta membenci kita. Janganlah bodoh.
Janganlah ikut menjadi sama seperti mereka. Sebab kita berbeda.
Tetaplah miliki hikmat dari Allah. Lakukanlah kebaikan dan kebenaran dalam terang kasih Kristus. Tuhan Yesus pasti memberkati kita bersama keluarga. Amin
Doa: Tuhan Yesus, kuatkanlah kami agar tetap sabar menanggung segala penderitaan dan hidup dengan hikmat yang dari pada-Mu. Amin