Hadi Pranoto Tak Mau Ungkap Asal Gelar Profesornya: Saya Tak Ada Kaitan Dengan Dokter
Hadi Pranoto juga mengungkapkan ia tidak ada kaitannya dengan profesi dokter, karena pekerjaanya hanya melakukan penelitian saja
TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak yang mencari identitas Hadi Pranoto setelah mengeluarkan pernyataan tentang Covid-19 saat diwawancara musikus Anji.
Wawancara ini menghebohkan masyarakat, pemerintah, dan praktisi kesehatan.
Banyak orang yang mencari tahu profil pria yang menyebut dirinya ahli mikrobiologi dan memiliki gelar profesor di depan namanya tersebut, mulai dari meraih gelar profesornya di mana, hingga riwayat pendidikannya.
Tidak banyak profil yang ditemukan mengenai Hadi Pranoto yang ternyata telah mengumumkan obat herbal Covid-19 buatannya itu sekitar Mei 2020.
Tribunnews pun mencoba menanyakan langsung mengenai riwayat pendidikamya, namun Hadi Pranoto tidak mau membuka pendidikannya, karena takut menimbulkan polemik.
"Saya tidak mau bicara biografi saya, karena akan menjadi polemik lagi."
"Jadi saya tekankan dengan hasil penelitian saja," ucap Hadi Pranoto melalui sambungan telepon, Senin (3/8/2020).
Hadi Pranoto juga mengungkapkan ia tidak ada kaitannya dengan profesi dokter, karena pekerjaanya hanya melakukan penelitian saja, tidak praktik bertemu pasien.
"Yang membedakan saya dengan dokter lain, saya tidak ada kaitannya dengan dokter, Ikatan Dokter Indonesia (IDI)."
"Dan yang membedakan saya melakukan penelitian, bukan melakukan kegiatan praktik," ungkap Hadi Pranoto.
Kemudian, Hadi Pranoto dan teman-temannya juga tidak membentuk lembaga atau ikatan profesional lainnnya dalam menemukan obat Covid-19.
Hadi Pranoto mengatakan, ia dan tim kecilnya bisa disebut sebagai tim Laboratoriun Antibody Covid-19 saja.
"Sebut saja kita dari laboratorium antibody Covid-19, karena kita lagi konsen masalah kemanusiaan terkait Covid-19 ini," tutur Hadi Pranoto.
Bersama dengan timnya tersebut, Hadi Pranoto mengklaim telah melakukan penelitian sejak 2000.
Dan ketika ada Covid-19, mereka langsung mencoba membuat obat herbal yang bisa menangkal dan menyembuhkan.
"Kegiatan kecil ini dari tahun 2000, kemudian pas meledak Covid-19 ini kita ambil sampling virusnya."
"Kita samakan genetiknya, dan kita cari formula paling bagus dan tepat untuk membunuh Covid-19."
"Untuk melemahkan dan juga membunuh Covid-19, kita combain dengan bakteri biologi tanah."
"Itu sangat efektif, makanya kita jadikan herbal, kita kasih media, sehingga bisa membantu badan menguatkan antibodi kita untuk melawan virus," jelas Hadi Pranoto.
Selain mikrobiologi tanah, Hadi Pranoto mengatakan ada campuran manggis, sirsak, kelapa, gula merah, jambu merah, pada obat berbentuk cairan berwarna hitam yang ditaruh dalam wadah botol.
Sebelumnya, nama Hadi Pranoto mendadak viral, setelah ia mengumumkan penemuan obat herbal yang diklaim dapat mengobati Covid-19, di akun YouTube musikus Anji.
Di video tersebut, pria yang mengaju sebagai ahli mikrobiologi itu menjelaskan obat tersebut diberi nama 'Antibody Covid-19'.
Hadi Pranoto mengaku sudah ratusan ribu produk obatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.
Video tersebut viral dan mendapat banyak respons dari berbagai pihak, mulai dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Satgas Penanganan Covid-19, dan para praktisi kesehatan yang menanyakan hasil uji obat tersebut.
Lalu, bagaimana respons Hadi Pranoto menanggapi obat penemuannya yang menjadi kontroversial?
Melalui sambungan telepon dengan Tribunnews, Hadi Pranoto Pranoto mengaku siap jika diminta pertanggungjawaban oleh pemerintah serta IDI, dan membawa obatnya untuk dilakukan uji klinis.
Bahkan, Hadi Pranoto mengatakan uji klinis dari pemerintah lah yang selama ini ia harapkan, karena ia merasa sulit menembus kerja sama dengan pemerintah.
"Saya siap sekali (jika dipanggil pemerintah), bahkan itu yang saya harapkan."
"Karena IDI juga bisa mengklarifikasi apakah herbal ini bermanfaat atau tidak."
"Kalau bermanfaat kita lanjutkan. Kalau tidak ya kita buang saja. begiu," kata Hadi Pranoto, Senin (3/8/2020).
Hadi Pranoto menceritakan, sudah banyak badan pemerintahan yang ia coba datangi untuk menguji obat herbal Covid-19 buatannya.
Tapi, ia selalu gagal bertemu dengan para petingginya.
"Semuanya sudah kita datangi bertemu, kita audiensi."
"Setiap kita datang ke Bapak Menkes, katanya sudah ada janji belum?"
"Gimana mau janji, orang kita rakyat kecil."
"Kita datang ke lembaga lain ditanya sudah ada janji belum? Katanya harus ada janji dulu."
"Kita minta janji berganti bulan dari tahun enggak ada waktu, karena mereka orang penting, orang sibuk, kita kan rakyat kecil," beber Hadi Pranoto.
Hadi Pranoto pun kembali menjelaskan mengenai obat penemuan yang dilakukan bersama timnya itu, terbuat dari bahan-bahan seperti manggis, sirsak, kelapa, gula merah, dan jambu merah.
Kemudian, kata Hadi Pranoto, bahan yang paling dominan yang digunakan adalah senyawa dari mikrobiologi yang berasal dari tanah yang melakukan proses penguraian.
Hasil produknya berbentuk seperti air mineral dengan kandungan-kandungan tersebut.
"Yang paling dominon mikrobakteri biologi tanah."
"Mikrobiologi tanah adalah senyawa dari tanah kita yang kita urai jadi bakteri baik, yang bisa menetralisir Covid-19," jelas Hadi Pranoto.
Sayangnya, saat diminta menyebutkan lokasi laboratoium tempat ia dan timnya melakukan pembuatan obat tersebut, Hadi Pranoto tidak ingin menyebutkan secara detail.
Hadi Pranoto hanya menambahkan, riset yang ia lakukan tidak hanya di Indonesia, tapi juga laboratorium di Swiss dan Belanda, yang tak mau ia sebutkan namanya.
"Kita ada beberapa laboratorium yang kita sewa seperti di Belanda dan di Swiss."
"Kita sewa untuk meneliti hasil senyawa yang kita kirim ke sana."
"Dan alhamdulilah ini sifatnya baik, dan ini sifatnya herbal, dan sumber bahan baku ada di negara kita sendiri," ungkap Hadi Pranoto.
Video wawancara Anji dan Hadi Pranoto berjudul 'Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan (Part 1')' telah dihapus oleh pihak YouTube.
RSD Wisma Atlet Membantah
Koordinator Operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Kolonel CKM dr Stefanus Doni membantah klaim Hadi Pranoto yang menyebutkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran memberikan obat herbal buatan Hadi Pranoto untuk pasien Covid-19.
Hadi Pranoto juga mengatakan seluruh pasien yang diberikan obat tersebut telah sembuh.
"Tidak betul," kata Doni saat dihubungi Tribunnews, Senin (3/8/2020). (Apfia Tioconny Billy)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Takut Jadi Polemik Lagi, Hadi Pranoto Tak Mau Ungkap Asal Gelar Profesornya