Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Memasak

Begini Cara Praktis Hangatkan Makanan Bersantan, Perhatikah Langkah-langkahnya

Cara menghangatkan makanan bersantan seperti gulai dan tongseng berbeda dengan sayuran lain karena kalau salah langkah maka kualitasnya akan turun.

TRIBUNAMANDO.CO.ID - Santan menjadi salah satu kondimen dalam kuliner khas Indonesia, mulai dari makanan pembuka sampai hidangan utama.

Misalnya saja kolak dan gulai.

Namun, apakah Gulai dan tongseng sajian Idul Adha masih banyak?

Tenang, bisa kok disimpan dalam kulkas dan dihangatkan kembali saat hendak dimakan.

Cara menghangatkan makanan bersantan seperti gulai dan tongseng berbeda dengan sayuran lain karena kalau salah langkah maka kualitasnya akan turun.

Langkah pertama, siapkan panci. Panaskan di atas kompor.

Kalau sudah cukup panas, kecilkan api.

Kemudian baru masukkan makanan bersantan ke dalam panci.

Sembari memanaskan, aduk terus agar santan tidak pecah.

Kalau memanaskan pakai api besar, santan jadi cepat matang dan cepat pecah karena overcooked.

Selain makanan bersantan, santan segar juga bisa disimpan dalam kulkas dan dipanaskan kembali.

Namun, santan segar sebaiknya tidak terlalu lama disimpan dalam kulkas karena kualitasnya bisa turun.

Maksimal simpan satu hari saja.

Santan segar yang sering dipanaskan, kemudian dimasukkan kembali ke kulkas juga membuat kualitasnya turun.

Pakailah santan segar dari kelapa parut murni untuk meminimalkan potensi kualitas santan menurun.

Lalu, masak santan jadi makanan bersantan barulah disimpan.

Jadi bukan santan mentah yang disimpan.

Cara menyimpan makanan bersantan

Makanan bersantan sebaiknya simpan dalam kulkas atau freezer, tetapi sebelum dimasukkan pastikan sudah tidak panas atau berada pada suhu ruang.

Membiarkan makanan bersantan pada suhu ruang sebelum dimasukkan kulkas bertujuan agar santan tidak menimbulkan butiran uap air yang bisa membuatnya cepat basi.

Jangan lupa, simpan makanan bersantan dalam wadah kedap udara agar kualitas tetap terjaga.

Cara Masak Santan agar Tidak Pecah

Santan menjadi salah satu kondimen dalam kuliner khas Indonesia, mulai dari makanan pembuka sampai hidangan utama. Misalnya saja kolak dan gulai.

Masak makanan bersantan ini susah-susah gampang. Dibutuhkan cara masak yang tepat agar santan tidak pecah.

Pasalnya, santan pecah dapat memengaruhi hasil akhir hidangan termasuk rasa dan tekstur.

Penyebab santan pecah

Melansir artikel Kompas.com, ciri-ciri santan pecah adalah muncul butir karena kandungan lemak dan air terpisah. Rasanya pun tidak gurih, cenderung tidak ada rasanya.

Menurut Executive Chef Santika Mataram Lombok Nyoman Putra Yasa pada Selasa (28/4/2020), penyebab santan pecah di antaranya karena santan tidak rutin diaduk saat dimasak dan pakai api terlalu besar.

Selain itu, santan pecah juga karena terlalu cair dan dimasukkan ke dalam masakan yang masih panas.

Ketika masak makanan bersantan sebaiknya sering diaduk agar santan tidak pecah. 

Berdasarkan pernyataan traveling chef Wira Hardiyansyah, inti dari cara mengolah santan agar tidak pecah bukan berdasarkan pada besar kecilnya api, melainkan frekuensi santan diaduk saat dimasak.

"Di Padang orang masak rendang memakai kayu bakar, santannya alami, apinya besar-besar. Di Aceh orang masak kuah beulangong apinya besar juga karena kayu bakar, di Jawa Tengah dan Jawa Timur masak bubur suro makai kayu bakar, ya tidak masalah api besar atau kecil intinya harus sering diaduk," jelasnya.

Sebagai informasi, santan alami akan lebih mudah pecah dibandingkan dengan santan instan, seperti dikutip dari Kompas.com.

Sebab, santan instan sudah melewati beberapa proses dalam pabrik, seperti penambahan bahan pengawet yang membuatnya stabil dan tidak mudah pecah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Hangatkan Makanan Bersantan Seperti Gulai dan Tongseng

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved