Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kuliner

Ragey, Sate Khas Minahasa Dengan Dagingnya yang Tebal

Di Sulawesi Utara terdapat sate yang khas bernama ragey, yaitu sate daging babi berukuran jumbo.

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Andreas Ruaw
Ragey, Sate Khas Minahasa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Di Sulawesi Utara terdapat sate yang khas bernama ragey, yaitu sate daging babi berukuran jumbo.

Layaknya sate pada umumnya, ragey juga diproses dengan cara di tusuk-tusuk lalu dibakar. Penggunaan bahannya pun cukup sederhanya diantaranya penggunaan garam dan minyak.

Ragey memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sate babi. Perbedaan yang terlihat dalam ragey yakni menusuk lemak dan daging secara bersamaan.

Ragey mudah ditemukan di daerah Tomohon dan Kawangkoan, karena di sinilah kekayaan kuliner asli masyarakat Minahasa dapat ditemui. Namun karena kelezatannya, ragey mulai merambah ke seluruh daerah di Sulawesi Utara.

Duta Lingkungan Lakukan Ini di Hutan Adat Danowudu

Harga ragey ditentukan berdasarkan per-tusuk, adapula yang dijual per-porsi, hal yang sama juga belaku pada sate yang banyak ditemukan di rumah makan disepanjang jalan Kota Tomohon.

Harga satu tusuk ragey Biasanya dijual dengan harga Rp 6.000 sampai Rp 10.000. Sedangkan sate seharga Rp 3.000 per tusuk. Untuk perporsinya keduanya dihargai Rp 25.000 dengan dua tusuk ragey, sayur dan nasi.

Salah satu penikmat ragey bernama Yudi (24) mengaku sangat menyukai makanan khas daerah Minahasa ini.

"Yang saya sukai tentu daging babi bakarnya yang tebal dan gurih, selain itu jika sudah dihidangkan dengan sambal yang disebut dabu-dabu lemon dan rica bakar tentu sangat nikmat, sehingga sangat sulit untuk berhenti jika sudah mencoba," katanya.

Tak Kalah Berbahaya dari Covid-19, Berikut Proses Pengobatan Penyakit TBC

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved